Jakarta (ANTARA News) - Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak menyesalkan adanya iklan rokok dalam konser Anggun di Sasana Budaya Ganesha Bandung, Selasa (17/11), demikian siaran pers Komnas Perlindungan Anak.

Siaran yang ditandatangi Ketua Umum Komnas Anak Seto Mulyadi yang diterima ANTARA News di Jakarta, Rabu, menyatakan, penyanyi kebanggaan Indonesia, Anggun, merupakan duta dari Food and Agriculture Organization (FAO) yang mengemban misi memerangi kelaparan dan kemiskinan.

Namun, suasana dalam konser Anggun pada Selasa malam yang disponsori produsen rokok itu dinilai tidak sesuai dengan misinya sebagai duta FAO.

"Sangat ironis melihat seorang duta FAO menyelenggarakan kegiatan dengan disponsori oleh industri rokok, sebuah produk yang terbukti memiskinkan masyarakat," kata Kak Seto.

Pada konser Anggun, industri rokok dengan bebas memanfaatkan acara tersebut untuk mempromosikan produknya mulai dari pemasangan umbul-umbul, spanduk, gerai penjualan dan berbagai bentuk promosi lainnya.

Karenanya, Komnas Perlindungan Anak menuntut FAO sebagai organisasi dunia untuk bertanggung jawab terhadap kejadian tersebut.

Pasalnya, sejak 28 September 2009, Komnas Perlindungan Anak telah mengirimkan surat-surat kepada pihak terkait, di antaranya FAO, Duta Besar Perancis untuk Indonesia Warner Music France, untuk menasihati Anggun agar meniadakan sponsor rokok dalam konser-konsernya.

Komnas Anak menilai ada tiga pihak yang bertanggung jawab dengan munculnya iklan rokok dalam konser Anggun, yakni FAO, Pemerintah Indonesia, dan manajemen Anggun.

Komnas Anak berharap FAO untuk lebih mampu mengontrol duta-dutanya termasuk Anggun untuk tidak lagi melakukan hal yang kontraproduktif dengan misi yang diembannya.

Selain itu, manajemen Anggun juga diminta untuk menolak segala bentuk kerjasama dengan industri rokok di kemudian hari.

Ditambah lagi, Pemerintah Indonesia juga diharapkan membentuk regulasi yang tegas untuk melarang segala bentuk iklan, promosi dan sponsor rokok.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009