Ambon (ANTARA News) - Perayaan Hari Perdamaian Dunia yang dipusatkan di Kota Ambon, ibu kota provinsi Maluku, 25 November mendatang, menjadi salah satu ajang untuk menarik minat wisatawan nusantara maupun mancanegara untuk berkunjung ke provinsi ini.

"Gaung perayaan Hari perdamaian Dunia yang puncaknya yakni pemukulan Gong Perdamaian oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, diharapkan mampu menarik perhatian wisatawan nusantara dan mancanegara untuk berkunjung ke Maluku," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Maluku, Florance Sahusilawane, di Ambon, Rabu.

Dia mengakui, telah mempersiapkan sejumlah objek wisata yang ada di Kota dan Pulau Ambon yang menjadi lokasi perayaan Hari Perdamaian Dunia yang dihadiri para duta besar negara sahabat, menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) kedua serta para veteran dan tokoh perdamaian itu.

Ia mengatakan, Dinas pariwisata Kota Ambon telah diminta menyiapkan berbagai hal termasuk sosialisasi sadar wisata kepada masyarakat di ibu kota provinsi Maluku itu.

"Unsur sadar wisata yang paling utama yakni keamanan, kebersihan dan ketertiban agar wisatawan merasa nyaman," katanya.

Disamping objek pariwisata, kata Sahusilawane, sejumlah event budaya juga digelar untuk menyambut Hari Perdamaian Dunia dan menarik perhatian wisatawan diantaranya karnaval budaya etnis nusantara yang ada di Maluku pada 23 November dan pesta Teluk Ambon yang sudah digelar Sabtu (14/11) lalu.

Karnaval budaya etnis nusantara akan digelar bertepatan dengan kirab Gong Perdamaian dari bandara Internasional Pattimura hingga tiba di monumen Perdamaian di taman kota.

"Kami ingin menunjukkan bahwa Maluku kaya dengan aneka ragam budaya, sedangkan pesta teluk dimaksudkan untuk menunjukkan pada masyarakat luar bahwa pengembangan wisata bahari di Maluku tidak kalah bagusnya dengan potensi yang ada di daerah-daerah lain," katanya.

Sahusilawane menambahkan, berbagai promosi dan upaya yang dilakukan Disbudpar untuk meningkatkan arus kunjungan wisatawan, akan menjadi sia-sia jika tidak didukung aksebilitas terutama perhubungan dan transportasi serta daya listrik yang memadai.

Dipilihnya Maluku khususnya Kota Ambon menjadi kota situs perdamaian dunia ke-34 menunjukan bahwa masyarakat luar semakin percaya akan kondisi keamanan di Maluku semakin kondusif dan aman serta menjamin untuk dikunjungi.

"Ini peluang Maluku untuk menarik kunjungan wisatawan ke Maluku. Diharapkan saat penyelenggaraan even Sail banda 2010 semua pihak telah siap menerima kunjungan wisatawan yang dipredikasikan akan melonjak," katanya. (*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009