Lokasi PDN terletak pada wilayah yang memiliki kemungkinan gempa 10 persen dalam kurun waktu 50 tahun
Samarinda (ANTARA) - Di Kabupaten Kutai Kertanegara, Provinsi Kalimantan Timur, rencananya akan dibangun Pembangunan Pusat Data Nasional (PDN) oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim M. Jauhar Efendi di Samarinda, Selasa, mengatakan saat ini pemerintah pusat tengah membuat studi kelayakan terkait dengan penentuan lokasi PDN.

Ia mengatakan salah satu daerah yang dipilih untuk pembangunan PDN adalah Kaltim, tepatnya Kabupaten Kutai Kartanegara, sekitar lokasi eks-lahan tambang batubara.

"Saya langsung menghubungi Pemkab Kukar (Kuta Kertanegara) untuk disiapkan lahan seluas 20 hektare untuk lahan PDN," katanya usai video konferensi dengan Direktur Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan Kementerian Kominfo di Ruang Heart of Borneo Kantor Gubernur Kaltim di Samarinda, Selasa.

Baca juga: Pusat Data Nasional direncanakan rampung 2023

Selain mempersiapkan lahan untuk pembangunan gedung PDN minimum 50.000 meter persegi atau kurang lebih lima hektare, kata dia, juga disiapkan fasilitas pendukung lainnya, seperti pasokan listrik dan air bersih.

"Diupayakan disiapkan dua gardu induk listrik dengan kapasitas 20.000 KVA pada setiap gardu listrik, sehingga suplai listrik disalurkan melalui jalur khusus," ujar Jauhar.

Fasilitas pendukung lainnya, katanya, seperti disyaratkan Kemenkominfo, yakni tersedia minimal dua penyedia layanan komunikasi serta lokasi terletak di wilayah yang tidak pernah atau tidak berpotensi banjir besar dalam waktu 100 tahun.

"Lokasi PDN terletak pada wilayah yang memiliki kemungkinan gempa 10 persen dalam kurun waktu 50 tahun," ujarnya.

Untuk pelaksanaannya, ujarnya, pihak kementerian segera melakukan survei lokasi. Pembangunan PDN dibiayai APBN yang secara teknis dilaksanakan perusahaan Moon Engineering dari Korea untuk melakukan studi kelayakan.

Baca juga: Komisi I dukung Presiden bangun sistem data terintegrasi
Baca juga: Presiden pimpin Rapat Terbatas Pengembangan Pusat Data Nasional


Pewarta: Arumanto
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020