Jakarta (ANTARA) - Sejumlah berita humaniora kemarin, Selasa (21/7), telah menarik perhatian banyak pembaca, mulai dari seekor paus biru yang terdampar dan mati di pesisir Pantai Kupang, peringatan Menteri Nadiem agar kampus dan sekolah tidak jadi sarana penularan COVID-19 hingga penegasan UI bahwa thermogun inframerah aman untuk manusia.

Berikut adalah berita-berita yang menarik dan masih layak dibaca kembali.

Seekor paus biru terdampar dan mati di pesisir pantai Kupang

Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang melaporkan bahwa seekor paus biru terdampar dan mati di pesisir pantai Nunhila, Kota Kupang, Ibu Kota Nusa Tenggara Timur.

"Paus itu diperkirakan usianya mencapai 70 tahunan, dan matinya juga belum diketahui karena memang tak ditemukan adanya luka di tubuh paus itu," kata Kepala BKKPN Kupang Ikram Sangadji kepada wartawan di Kupang, Selasa malam.

Selengkapnya bisa dibaca di sini.

Baca juga: Jalan-jalan virtual ke Australia Barat #dirumahaja

Kampus dan sekolah jangan sampai jadi sarana penularan COVID-19

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan hingga saat ini masih menyelenggarakan pendidikan jarak jauh (PJJ) untuk mencegah kampus dan sekolah menjadi sarana penularan COVID-19.

"Jangan sampai kampus dan sekolah menjadi sarana penularan virus COVID-19," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim dalam webinar nasional di Jakarta, Selasa.

Bagaimana rincian selanjutnya bisa dibaca di sini.

Baca juga: Kemendikbud siapkan modul pembelajaran untuk pendidikan jarak jauh

UI: Thermogun inframerah aman untuk manusia

Departemen Fisika Kedokteran/Kluster Medical Technology IMERI Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) mengatakan termometer tembak (thermogun) inframerah aman untuk manusia yang dapat digunakan untuk mengecek suhu tubuh manusia pada masa adaptasi kebiasaan baru saat pandemi COVID-19.

"Thermometer inframerah tidak memancarkan radiasi seperti sinar-X dan, karena itu, tidak mempengaruhi sistem saraf termasuk juga tidak merusak retina," kata Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Ari Fahrial Syam dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA, Jakarta, Selasa.

Penjelasan lebih lanjutnya bisa dibaca di sini.

Baca juga: Kamera thermal di area publik lebih direkomendasikan cegah COVID-19

Pewarta: Katriana
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020