Stimulus ini mengangkat harga aset-aset berisiko termasuk rupiah. Kesepakatan ini dinilai bisa membantu pemulihan ekonomi.
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi menguat tajam dipicu stimulus ekonomi Uni Eropa.

Pada pukul 09.27 WIB, rupiah menguat 118 poin atau 0,8 persen menjadi Rp14.623 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.741 per dolar AS.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu, mengatakan rupiah mendapatkan sentimen positif yang datang dari kesepakatan stimulus Uni Eropa senilai 750 miliar euro.

"Stimulus ini mengangkat harga aset-aset berisiko termasuk rupiah. Kesepakatan ini dinilai bisa membantu pemulihan ekonomi," ujar Ariston.

Baca juga: Rupiah menguat seiring optimisme ditemukannya vaksin COVID-19

Stimulus tersebut, lanjut Ariston, juga memberikan likuiditas di pasar keuangan yang mendorong para pelaku pasar berinvestasi di aset berisiko yang menawarkan imbal hasil (yield) lebih tinggi.

Sementara itu, terkait kemajuan penelitian vaksin COVID-19 dinilai mungkin sudah tidak menjadi sentimen yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar pada hari ini.

Ariston memperkirakan rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp14.550 per dolar AS hingga Rp14.750 per dolar AS.

Baca juga: Dolar terjungkal, saat kesepakatan stimulus UE angkat euro naik tajam

Pada Selasa (21/7) lalu, rupiah ditutup menguat 44 poin atau 0,3 persen menjadi Rp14.741 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.785 per dolar AS.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020