uang yang kami buka untuk dimanfaatkan oleh para pengusaha penggilingan, terutama kecil dan mikro
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong agar para pelaku usaha penggilingan padi dapat meningkatkan kapasitas dan kemampuan dalam menyerap gabah melalui program Komando Strategi Pembangunan Penggilingan Padi (Kostraling).

Mentan menilai peningkatan kapasitas dalam melakukan penggilingan gabah melalui Kostraling dapat memperkuat cadangan beras dalam ketahanan pangan nasional.

"Kostraling ini adalah ruang yang kami buka untuk dimanfaatkan oleh para pengusaha penggilingan, terutama kecil dan mikro. Menurut saya, Kostraling ini menjadi tempat bagi penggilingan untuk naik kelas," kata Mentan Syahrul dalam Rapat Kostraling secara virtual di Jakarta, Rabu.

Menurut Syahrul, Kementan berupaya mendorong para pengusaha penggilingan padi agar meningkatkan kemampuan penggilingan dan perannya dalam industri beras.

Ia berharap melalui Kostraling, para pelaku penggilingan tidak hanya sekadar menggiling gabah, tetapi juga bisa menjadi buffer stock dengan memiliki gudang dan kemampuan pengemasan yang lebih baik.

Melalui Kostraling, Syahrul mengungkapkan pihaknya berkomitmen untuk memfasilitasi revitalisasi industri penggilingan padi, terutama skala kecil dan mikro.

Revitalisasi tidak hanya bersumber pada dana pemerintah, tapi juga memanfaatkan kerja sama dengan perbankan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Saya berharap akan lebih banyak pelaku penggilingan padi yang memanfaatkan KUR. Bukan berarti kami akan menghilangkan bantuan, tapi saya yakin kalau menggunakan KUR, para pelaku penggilingan akan menjalankan usaha lebih serius lagi," kata dia.

Syahrul menilai industri penggilingan padi maupun sektor pertanian secara umum memiliki prospek bisnis yang menjanjikan. Bahkan ketika banyak sektor lain terdampak akibat pandemi, bisnis di sektor pertanian justru tetap menguntungkan.

Pada kesempatan yang sama, Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) menyambut positif keberadaan Kostraling.

Ketua Umum Perpadi Sutarto Alimoeso menyebutkan Kostraling bisa menjadi wadah bagi para pengusaha penggilingan padi untuk bertemu dengan perbankan dan kelompok penentu kebijakan lainnya.

"Jika kita bisa merevitalisasi industri penggilingan beras, akan terjadi penurunan kehilangan hasil, serta peningkatan rendemen, efisiensi, dan kualitas beras sehingga pada akhirnya kita bisa meningkatkan produksi beras secara nasional," kata Soetarto

Berdasarkan data Perpadi, saat ini mayoritas pelaku industri penggilingan padi adalah berskala kecil dan mikro. Pelaku industri penggilingan padi skala mikro memiliki ciri hanya melibatkan satu hingga empat orang tenaga kerja, sementara pelaku skala kecil melibatkan 5-19 tenaga kerja.

Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi menyampaikan bahwa pihaknya akan terus mendorong Kostraling sebagai jembatan antara produksi petani padi dan konsumen.

“Program Kostraling sudah berjalan selama 6 bulan. Dengan adanya KUR, kita harapkan gerak Kostraling bisa lebih lagi sehingga hasil panen ke depannya bisa diserap oleh Kostraling," kata Suwandi.

Suwandi menyebutkan subsektor tanaman pangan memiliki realisasi penyerapan KUR terbesar hingga 18 Juli 2020. Tercatat subsektor ini telah menyerap dana KUR senilai Rp6,9 triliun atau 31,54 persen dari total realisasi KUR sektor pertanian senilai Rp 21,9 Triliun. Sementara industri penggilingan sendiri telah menyerap dana KUR senilai lebih dari Rp335 miliar.

Baca juga: Mentan upayakan penggilingan padi dapat KUR, guna serap gabah petani
Baca juga: Bulog berencana bangun penggilingan padi modern di Pulang Pisau
Baca juga: Peneliti: ekspor 500.000 ton beras positif bagi usaha penggilingan

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020