adanya konversi unit ritel di Jakarta di tengah pandemi menjadi Rumah Sakit Covid-19
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan konsultan properti Knight Frank Indonesia menyebutkan ada 285 ribu meter persegi pasokan ruang properti ritel di Jakarta yang dijadwalkan masuk pasar pada 2020 ini, meski ada beberapa ritel yang harus menunda penyelesaian proyek karena kondisi pandemi.

"Tahun ini diperkirakan akan ada 285 ribu meter persegi pasokan ritel baru yang akan masuk 2020 dari 10 unit ritel. Namun beberapa proyek tersebut menyatakan akan menunda penyelesaian proyeknya atau menunda masuk pasar dalam periode ini," kata Senior Advisor Research Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat dalam paparan secara daring di Jakarta, Kamis.

Syarifah menyebut tiga pusat ritel yang harus menunda penyelesaian pembangunan yakni Senayan Park, Sedayu City Mall dan Pondok Indah Mall 3. Penundaan penyelesaian pembangunan mundur hingga tahun 2021.

Perusahaan itu mencatat selain 10 proyek yang rencananya masuk pasar pada 2020, ada sejumlah proyek juga yang akan mulai masuk hingga 2022 mendatang. Total keseluruhan rencana pasokan properti ritel itu mencapai 563 ribu meter persegi.

Ada pun dominasi sebaran ritel yang akan masuk ke pasar di tahun ini, 39 persennya berlokasi di Jakarta Pusat, atau dekat dengan pusat distrik bisnis dan umumnya terintegrasi dengan mixed-use development.

"Beberapa hal yang kami temukan adalah adanya konversi unit ritel di Jakarta di tengah pandemi menjadi Rumah Sakit Covid-19," katanya.

Lebih lanjut, Syarifah mengatakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah memberi dampak bagi properti ritel, di mana sekitar dua bulan mereka tak bisa beroperasi kecuali toko kebutuhan rumah tangga, toko obat dan supermarket.

"Hal yang dilakukan pengelola ritel dan peritel yaitu mereka kolaborasi menjaga tingkat okupansi. Pengelola ritel juga bisa memberi keringanan pembayaran ke peritel lama untuk menjaga okupansi," katanya.

Untuk menjaga okupansi, Syarifah menyarankan agar pengelola dan peritel memanfaatkan digitalisasi pemasaran dalam bentuk online home delivery service sebagai bentuk inovasi menjaga penjualan di tengah kondisi pandemi.

"Sektor yang jadi potential winner memang harus dikembangkan dengan digitalisasi pemasaran yang dalam hal ini sangat dibutuhkan. Ini juga mempengaruhi penjualan dan proses bertahan di masa penuh tantangan ini," pungkasnya.

Baca juga: Semester I-2020, okupansi properti ritel Jakarta dinilai masih stagnan
Baca juga: Ada relokasi investasi, pembelian lahan industri diprediksi meningkat
Baca juga: REI: Sektor properti Indonesia masih prospek bagi investor asing

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020