Jakarta (ANTARA) - Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pusdatin) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Muhammad Hasan Chabibie mengatakan KIHAJAR 2020 merupakan bentuk apresiasi pada generasi "digital native".

"Mereka adalah generasi yang besar dengan sekian ekosistem teknologi yang sudah di ada di kanan kirinya. Sementara kita, gurunya atau mungkin orang tuanya adalah generasi sebelumnya," ujar Hasan dalam peluncuran KIHAJAR 2020 secara daring di Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan KIHAJAR 2020 merupakan bentuk apresiasi bahwa saat ini siswa tidak bisa lepas dari perangkat teknologi.

"Ini tentunya sebagai sebuah momentum untuk kita mempersiapkan peserta didik kita, untuk sanggup beradaptasi dengan zaman," kata dia.

Baca juga: Kemendikbud luncurkan KIHAJAR 2020 dengan format baru

Baca juga: Selama pandemi COVID-19, Kemendikbud akui konten pendidikan terbatas


Melalui kegiatan tersebut akan muncul generasi-generasi unggulan yang siap menyambut Indonesia emas pada 2045.

"Mohon disosialisasi kegiatan ini, agar masyarakat luas di seluruh Indonesia bisa mengerti. Kemudian juga bisa ikut berpartisipasi dan tentunya ini bagian dari kita menjaga nyala api belajar peserta didik kita," kata dia.

Situasi pandemi COVID-19 memang tidak mudah. Meski demikian, ia yakin seluruh insan pendidikan dapat mengatasinya. Sehingga akan lahir, generasi yang melampaui situasi di tengah krisis.

"Mereka yang insya Allah, akan sanggup beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan juga memiliki kemampuan yang baik pula. Sehingga impian mereka dapat tercapai," kata dia lagi.

Hasan berharap KIHAJAR 2020 dapat menjadi momentum bagi siswa maupun guru untuk mengasah potensi yang ada. Pelaksanaan KIHAJAR 2020 diselenggarakan secara daring dengan tetap melibatkan dinas pendidikan dan juga para siswa di seluruh Indonesia.

Selain dengan logo baru, KIHAJAR dengan tiga varian baru yakni KIHAJAR STEM, KIHAJAR EXPLORER dan KIHAJAR TIK Talks. KIHAJAR STEM merupakan media sosialisasi produk Rumah Belajar, TV Edukasi dan Suara Edukasi, selain itu juga untuk meningkatkan kemampuan Literasi, motivasi dan pendidikan karakter dalam wujud kemandirian dan kejujuran.

Sementara, KIHAJAR EXPLORER hadir melalui akun Instagram tvedukasi_kemdikbud dengan memberikan pertanyaan setiap harinya. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, peserta akan diberikan tautan konten yang terdapat di portal Rumah Belajar, TV Edukasi maupun Suara Edukasi.

Jawaban peserta dikirimkan melalui kolom komentar sesuai dengan postingan pertanyaanya di akun Instagram tvedukasi_kemdikbud setiap harinya.

Peserta yang boleh mengikuti KIHAJAR EXPLORER terbuka untuk semua jenjang Pendidikan baik di dalam negeri maupun siswa Indonesia di luar negeri.

Sementara, KIHAJAR TIK Talks diperuntukkan bagi para guru. Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan literasi pemanfaatan TIK, kemandirian dalam pengembangan TIK untuk pendidikan dan sebagai sarana sosialisasi dari pemanfaatan konten Rumah Belajar, TV Edukasi dan Suara Edukasi. Semua kegiatan diselenggarakan secara daring yang dimulai pada 23 Juli 2020.*

Baca juga: Kota Surabaya kembali raih penghargaan Kihajar 2019

Baca juga: Sekjen Kemendikbud: Memakai TIK untuk pendidikan tak bisa ditawar

Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020