Sukabumi (ANTARA News) - Sebanyak 508 peserta tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kota Sukabumi, Jawa Barat, yang dinyatakan lolos administrasi oleh Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) setempat tidak hadir pada saat tes CPNS di Kota Sukabumi, Minggu.

Lokasi yang dijadikan tempat tes CPNS, antara lain, SDN Pakujajar, SD Islam Al Azhar, SDN Dewi Sartika, SMPN 5 dan SMAN I Kota Sukabumi.

"Berdasarkan data yang telah masuk, jumlah peserta yang mengikuti tes CPNS sebanyak 5.450 orang. Sementara 508 peserta lainnya tidak hadir," kata Kepala BKD Kota Sukabumi, Suwarsa, di Sukabumi, Minggu sore.

Ia menduga ratusan peserta tes CPNS itu berhalangan hadir lantaran peserta tersebut mengikuti tes CPNS di daerah lain dan kemungkinan disebabkan jauhnya lokasi tes dari tempat tinggalnya.

Suwarsa menyebutkan, jumlah pelamar CPNS itu sebanyak 5.958 orang, sementara kuota PNS yang dibutuhkan sebanyak 427 orang, antara lain untuk tenaga guru sebanyak 142 orang (S-1), tenaga kesehatan sebanyak 227 orang (S-1, D-III dan SMF) dan tenaga teknis sebanyak 58 orang (S-1, D-III, SPMA atau SMK Pertanian).

Menurut dia, proses penerimaan CPNS di Kota Sukabumi dilakukan dengan transparan, apalagi Pemkot Sukabumi bekerjasama dengan perguruan tinggi dalam pelaksanaan tes.

Ia menambahkan, soal-soal tes CPNS yang sudah selesai dilaksanakan akan dimusnahkan dengan cara dibakar.

"Berdasarkan ketentuan yang ada, soal-soal tes CPNS ini harus dimusnahkan, sehingga tidak ada lagi oknum yang menyalahgunakannya dalam penerimaan CPNS di masa yang akan datang," demikian Suwarsa.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Sukabumi, Mulyono melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah lokasi tes CPNS guna melihat jalannya tes CPNS di Kota Sukabumi.

Mulyono mengatakan, berdasarkan pantauannya ternyata banyak peserta CPNS yang berasal dari luar Kota Sukabumi, seperti Batam, Bandung, Subang, Karawang, Cianjur dan Kabupaten Sukabumi.

"Dari mana pun asalnya, yang terpenting mereka bisa berkompetisi secara baik untuk menjadi PNS. Namun, tidak semua peserta CPNS yang mengikuti tes," katanya.

Ia menjamin tidak terjadi kebocoran soal karena pendistribusiannya dikawal ketat oleh polisi dan sebelum didistribusikan oleh BKD soal-soal itu disimpan di rumah dinas Wali Kota Sukabumi.

"Jadi saya jamin tidak ada kebocoran soal," tegasnya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009