Purwokerto (ANTARA) - Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPR RI bersyukur karena Pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp2,7 triliun untuk 21.000 pesantren dalam rangka antisipasi COVID-19 di lingkungan pondok pesantren.

"Itu bagian dari perjuangan kami, terutama saya. Terus terang saja karena saya ada dalam pembahasan itu langsung dan saya yang paling berteriak ketika omong dana untuk pesantren," kata anggota FPKB DPR RI Siti Mukaromah, di sela kegiatan Tasyakuran Hari Lahir Ke-22 Partai Kebangkitan Bangsa yang digelar di Sekretariat DPC PKB Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis sore.

Menurut dia, hal itu dilakukan FPKB untuk masyarakat, karena memang dana tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat pesantren.

Ia mengakui ketika pandemi COVID-19 mulai terjadi, pesantren paling terdampak dan sistemnya harus diubah total.

"Maka ketika terakhir dalam timus (tim musyawarah) itu adalah hanya masuk dalam catatan, maka saya secara pribadi dan juga secara kelembagaan di banggar (Badan Anggaran DPR RI, Red), kami meneriakkan agar adanya masuk dalam batang tubuh," kata Erma (panggilan akrab Siti Mukaromah) yang berasal dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah VIII Banyumas dan Cilacap.
Baca juga: Harlah PKB, Cak Imin koreksi pendidikan dan wujudkan kedaulatan pangan


Dia mengaku bersyukur anggaran pesantren tersebut sudah masuk dan akan direalisasikan pada tahun 2021, serta diharapkan menjadi kebijakan Pemerintah.

"Kami berharap 5 persen dari 20 persennya anggaran pendidikan itu adalah ke pesantren. Itu harapan kita semua," kata Siti yang juga Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa.

Menurut dia, anggaran untuk pesantren itu dapat digunakan melengkapi fasilitas atau sarana prasarana, kesehatan, dan sisi sosial karena bagaimana pun anak-anak pesantren rata-rata adalah orang-orang yang secara ekonominya terdampak pandemi COVID-19.

Terkait dengan Tasyakuran Hari Lahir Ke-22 PKB di Kabupaten Banyumas, Erma yang juga Ketua DPC PKB Kabupaten Banyumas mengatakan kegiatan tersebut diawali dengan ziarah ke Makam Syeh Makdum Wali pada Kamis pagi.

"Kenapa ke Makam Syeh Makdum Wali. Karena beliau adalah yang pertama kali mensyiarkan Islam di Kabupaten Banyumas. Maka sebagai partai yang dilahirkan dari sebuah organisasi Islam, kami sudah selayaknya untuk bertabarukan dengan Syeh Makdum Wali dan Pangeran Mangkubumi, dengan harapan apa yang kami lakukan juga diridai dan diberkahi dari perjuangan-perjuangan beliau," ujarnya lagi.

Pihaknya juga berziarah ke makam sejumlah dewan syuro dan tokoh pendiri PKB di Kabupaten Banyumas, termasuk ziarah ke makam Djoko Kahiman yang merupakan pendiri Kabupaten Banyumas.

Menurut dia, ziarah ke makam Djoko Kahiman dilakukan dengan harapan jika PKB diberi amanah dan saat ini menjadi bagian dari pemimpin di Kabupaten Banyumas, pihaknya tentu bertabarukan dengan pendiri Banyumas agar apa yang dilakukan bisa mencontoh bupati pertama di Banyumas itu.

Pihaknya juga menggelar bakti sosial dengan membagikan paket sembako untuk masyarakat yang terdampak COVID-19 di sejumlah lokasi serta memberi santunan untuk anak-anak Panti Asuhan Darul Hadlonah Purwokerto dan santri Pondok Pesantren Anwarus Solihin Purwokerto.
Baca juga: Masuk usia 20 tahun, FPKB fokus perjuangkan tiga program prioritas


Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan dana bantuan sebesar Rp2,7 triliun akan digelontorkan untuk 21.000 lembaga pesantren yang diperuntukkan kegiatan operasional dan dukungan pembelajaran dalam jaringan (daring) selama masa pandemi COVID-19.

Dalam video yang diunggah di akun Youtube resmi Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin mengatakan dana tersebut sudah berada di Kementerian Agama untuk kemudian dikelola dan diberikan kepada lembaga pesantren.

"Pemerintah mengalokasikan dukungan anggaran untuk 21.000 lembaga pesantren sebesar Rp2,7 triliun. Dananya sudah di kantongnya Pak Menteri Agama (Fachrul Razi) dan harus selesai dalam satu hingga dua bulan ini," ujar Wapres Ma'ruf Amin.
Baca juga: PKB diharapkan jadi penjawab kebutuhan bangsa

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020