Timika (ANTARA News) - Polres Mimika, Papua saat ini sedang menyelidiki kasus kematian salah satu anggotanya, Bripda Deby Misran yang dianiaya hingga tewas oleh sekelompok orang tak dikenal pada Minggu (22/11) dini hari lalu.

Wakapolres Mimika, Kompol J Rontini kepada ANTARA di Timika, Rabu mengatakan penyidik telah meminta keterangan sejumlah saksi termasuk salah satu rekan korban yang melihat langsung kejadian saat korban dianiaya oleh sejumlah orang tak dikenal.

"Masih dalam penyelidikan. Pelaku sampai saat ini belum diketahui," kata Rontini.

Bripda Deby Misran dianiaya sejumlah orang tak dikenal saat sedang melintas dengan sepeda motornya di ruas Jalan A Yani Timika, Minggu (22/11) dini hari sekitar pukul 04.40 WIT.

Korban mengalami luka tusuk pada punggung kanan dan ketiak kanan. Korban sempat dilarikan ke RS Bantuan Trikora dan RSUD Mimika, namun karena kondisinya kritis akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika hingga meninggal dunia.

Jenazah Bripda Deby Misran telah dikebumikan di kampung halamannya di Bintuni, Papua Barat.

Sementara itu Inspektorat Jendral TNI-AD, Mayjen TNI Situmeang mewanti-wanti para prajurit TNI yang bertugas di Papua agar meningkatkan kekompakan dan kerjasama dengan jajaran kepolisian setempat.

"Kita berusaha lebih dekat dengan Polri. Hilangkan rasa saling curiga-mencurigai satu dengan yang lain," kata Situmeang kepada wartawan di Timika, Rabu.

Situmeang berkunjung ke Kodam XVII/Cenderawasih dalam rangka melaksanakan tugas rutin pembinaan prajurit TNI-AD.

Dari laporan yang diberikan jajaran Kodam XVII/Cenderawasih, demikian Situmeang, ada sejumlah prajurit TNI-AD yang terlibat tindakan desersi, mengalami kecelakaan lalu lintas dan terinveksi HIV/AIDS.

Untuk meminimalisasi kasus-kasus tersebut, Situmeang berpesan kepada pimpinan satuan agar mengintensifkan pengawasan terhadap anggota.

"Tingkatkan kepemimpinan lapangan. Kalau pimpinan dekat dengan anak buah maka bisa mengetahui persoalan yang anak buah hadapi sehingga bisa mencegah terjadinya hal-hal yang tak diinginkan," ujarnya.

Ia berharap kasus-kasus gesekan dengan satuan lain seperti penyerangan Pos Satlantas Polres Mimika di Timika tahun 2007 serta tindakan melawan perintah atasan seperti yang dilakukan prajurit Yonif 751 Jayapura tahun 2008 tidak terulang kembali.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009