Adapun pasien sembuh dari paparan virus corona jenis baru (COVID-19) bertambah 173 orang
Jakarta (ANTARA) - Pemprov DKI Jakarta menyampaikan kasus positif paparan Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) di Jakarta pada Sabtu (25/7) sebanyak 18.623 kasus atau mengalami peningkatan 393 kasus dibanding hari sebelumnya sebanyak 18.230 kasus.

Berdasarkan data yang diterima di Jakarta, penambahan kasus di Jakarta sebanyak 393 pada Sabtu ini, lebih tinggi dibandingkan dengan penambahan pada Jumat (24/7) sebanyak 279 kasus, penambahan pada Rabu (22/7) sebanyak 382 kasus, penambahan pada Senin (20/7) sebanyak 361 kasus, penambahan kasus pada Minggu (19/7) sebanyak 312 kasus, penambahan kasus pada Sabtu (18/7) sebanyak 331 kasus.

Baca juga: Anies klaim kemampuan testing COVID-19 DKI lampaui standar WHO

Namun lebih rendah dibandingkan penambahan kasus pada Kamis (23/7) sebanyak 416 kasus, serta penambahan pada Selasa (21/7) sebanyak 441 kasus yang merupakan rekor tertinggi sejak kasus wabah penyakit pneumonia akibat Virus Corona baru tersebut di Jakarta.

Adapun pasien sembuh dari paparan virus corona jenis baru (COVID-19) bertambah 173 orang pada hari Sabtu ini yang menjadikan jumlah total pasien sembuh hingga saat ini menjadi 11.552 orang (hari sebelumnya 11.302 orang). Sementara itu, pasien meninggal dunia pada hari ini tidak ada penambahan menjadikan total yang meninggal sebanyak 768 orang tetap sama.

Sementara itu, dari kasus positif tersebut, sebanyak 1.410 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit (hari sebelumnya 1.300 orang) dan 4.730 orang melakukan isolasi mandiri atau self isolation di rumah termasuk Wisma Atlet (sebelumnya 4.610 orang).

Baca juga: Mewaspadai klaster perkantoran

Saat ini, Pemprov DKI Jakarta tidak menggunakan istilah Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP), namun menggunakan istilah suspek, probable, pelaku perjalanan, kontak erat, dan discarded.

Berdasarkan laman corona.jakarta.go.id, untuk suspek berjumlah 55.104 orang (sebelumnya 54.401 orang), yang sudah selesai menjalani isolasi berjumlah 49.093 orang (hari sebelumnya 48.907), suspek yang masih menjalani isolasi di rumah sebanyak 1.747 orang (sebelumnya 1.440 orang), sedangkan suspek yang masih menjalani isolasi di RS sebanyak 2.070 orang (sebelumnya 1.860 orang) dan yang meninggal sebanyak 2.194 orang.

Untuk pasien berstatus probable sebanyak 42 orang, yang sudah selesai menjalani isolasi berjumlah 38 orang dan yang meninggal sebanyak empat orang.

Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Jakarta tembus 18.000 pada Jumat

Untuk Pelaku Perjalanan berjumlah 1.923 orang (sebelumnya 1.898 orang), yang sudah selesai menjalani isolasi berjumlah 1.817 orang (sebelumnya 1.804 orang) dan yang masih menjalani isolasi di rumah sebanyak 106 orang (sebelumnya 94 orang).

Untuk Kontak Erat berjumlah 89.710 orang (sebelumnya 88.164 orang), yang sudah selesai menjalani isolasi berjumlah 79.708 orang (sebelumnya 79.407 orang), yang masih menjalani isolasi di rumah sebanyak 10.002 orang (sebelumnya 8.757 orang).

Sedangkan, untuk discarded sebanyak 5.591 orang, kesemuanya kini setelah selesai isolasi.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga menyatakan sampai dengan 24 Juli 2020 sudah ada 510.518 sampel (sebelumnya 499.411 sampel) yang telah diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui jejak Virus Corona (COVID-19) di lima wilayah DKI Jakarta.

Untuk tes PCR pada 24 Juli 2020, dilakukan pada 5.850 orang. Sebanyak 4.974 tes dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru (yang awalnya terdeteksi pada hasil reaktif pengujian rapid test) dengan hasil 393 positif dan 4.581 negatif.

Sementara itu, untuk tes cepat (rapid test) sudah diikuti total oleh sebanyak 294.310 orang telah menjalani rapid test, persentase positif COVID-19 sebesar 3,5 persen setara dengan 10.428 orang dinyatakan reaktif COVID-19 dan 283.882 orang dinyatakan non-reaktif.

Untuk kasus positif, ditindaklanjuti dengan uji usap (swab test) secara PCR dan apabila hasilnya positif dilakukan rujukan ke Wisma Atlet atau RS atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah.

Sebanyak 55 persen dari pasien positif yang ditemukan adalah orang tanpa gejala, untuk itu, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta mengimbau masyarakat tetap melakukan protokol 3M Lawan COVID, yaitu memakai masker dengan benar, menjaga jarak aman 1-2 meter, dan mencuci tangan sesering mungkin.

Selain itu, juga diharapkan untuk tetap menjaga protokol PSBB transisi dengan menjaga kapasitas ruangan 50 persen dan pastikan keluar rumah dalam kondisi sehat.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020