Dumai (ANTARA News) - Ari Hidayat (24),seorang anak buah kapal (ABK) Dumai Express 10 yang tenggelam di perairan Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, akhir pekan lalu, telah ditemukan Tim SAR dari TNI Angkatan Laut.

"Salah seorang ABK telah ditemukan pada Rabu petang kemarin dan hari ini (Kamis, 26/11) jenazahnya dibawa ke Dumai," ujar Saf, salah seorang rekan korban di Dumai, Kamis.

Selain jenazah Ari Hidayat juga ada dua jenazah yang ditemukan kemarin yakni Nur Azmi (43), perempuan asal Bukit Tinggi, Sumatra Barat dan Ponimin (30) dari Sumatra Utara.

Jenazah ketiga korban itu tiba di Pelabuhan Dumai pada Kamis petang dan diberangkatkan dari Tanjung Balai Karimun ke Dumai dengan mengunakan kapal Dumai Express 12.

Data di Posko evakuasi korban di Pelabuhan Dumai menyebutkan, sampai hari ini telah 23 korban kapal Dumai Express 10 yang dibawa melalui pelabuhan tersebut.

Sementara itu, Paidi Bahrun (76) orang tua almarhum Ari Hidayat saat ditemui di rumahnya di Jalan Jaya Mukti, Gang Kemuning RT 08 Kelurahan Tanjung Palas, Kecamatan Dumai Timur mengatakan, dirinya tidak menyangka anaknya tewas tenggelam.

Padahal, lanjut dia, sejak dua hari jenazah yang dikirim melalui Dumai tidak ada tercantum nama anaknya dan pada korban selamat pun tidak ada nama anaknya.

"Selaku orang tua tentunya sangat khawatir dan was-was. Kami sekeluarga sudah pasrah bahkan kami sudah mengadakan tahlilan di rumah," kata Paidi.

Ia mengatakan, keluarganya pasrah karena tidak ada kabar berita tentang anaknya dan baru tadi malam ia mendapat informasi dari anaknya yang tinggal di Tanjung Balai Karimun bahwa Ari sudah ditemukan dalam keadaan tewas dan hari ini dikirim ke Dumai.

Paidi mengatakan, istrinya Sarmian (50) langsung pingsan begitu mendapat kabar buruk tersebut bahkan hingga kini masih mengurung diri dalam kamar.

Ia mengatakan, tidak ada firasat apa-apa ketika pada Sabtu (22/11) Ari pamit padanya pergi ke Batam dengan kapal tempat ia bekerja. Baginya hal tersebut sudah biasa karena anaknya telah empat tahun jadi ABK Dumai Express.

"Saya baru sadar rupanya anak saya meninggal saat kapalnya tenggelam," ujar Paidi.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009