“Memang kami harus lebih aktif lagi, tapi keaktifan ini harus dibarengi mitra kami, khususnya BPD mulai aktif dan proaktif salurkan KPR
Jakarta (ANTARA) - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF akan menggenjot realisasi penyaluran dana untuk wilayah Indonesia Timur karena porsi hingga semester I-2020 masih rendah, hanya mencapai 0,67 persen.

“Memang kami harus lebih aktif lagi, tapi keaktifan ini harus dibarengi mitra kami, khususnya BPD mulai aktif dan proaktif salurkan KPR,” kata Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Senin.

Pihaknya siap membantu Bank Pembangunan Daerah (BPD) untuk menjadi mitra mulai dari pelatihan, memberikan standar prosedur untuk kredit pemilikan rumah (KPR), dan kebutuhan untuk refinancing.

“Untuk itu BPD harus didukung pemegang saham yakni pemda,” ujar Ananta.

Baca juga: SMF kucurkan pinjaman Rp850 miliar kepada BTN

Selain BPD, BUMN di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu) ini juga sedang mengevaluasi untuk menjadikan BPR mitra jika lembaga jasa keuangan ini lebih proaktif, transparansi, dan tata kelola yang memadai. Meski diakuinya jumlah modal BPR terbatas, namun lembaga jasa keuangan lokal itu juga mengenal nasabah di daerah.

Hingga Juni 2020 total debitur SMF mencapai 1.039 juta orang terdiri dari 77,3 persen pinjaman termasuk program KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), 22,5 persen sekuritisasi dan 0,08 persen pembelian KPR.

Sebaran penyaluran dana masih terkonsentrasi di Indonesia bagian Barat mencapai 84,26 persen dan Indonesia Tengah mencapai 15,07 persen.

Selama semester I-2020, SMF mencatat total aset mencapai Rp29 triliun dari target Rp34 triliun, kemudian liabilitas mencapai Rp19,8 triliun dari target Rp22,7 triliun.

Baca juga: SMF revisi target pinjaman, turun 30 persen

Realisasi penyaluran pinjaman mencapai Rp4,2 triliun atau baru 32,24 persen dari target Rp13 triliun, ekuitas mencapai Rp9,4 triliun dari target Rp11,9 triliun, pendapatan mencapai Rp1,12 triliun dari target Rp2,3 triliun.

BUMN ini juga mencatatkan laba sebesar Rp242 miliar dari target Rp398 miliar dengan beban, pajak dan cadangan (CKPN) mencapai Rp880 miliar dari target Rp1,9 triliun.

Secara akumulasi sejak tahun 2006 SMF sudah menyalurkan dana dari pasar modal ke pasar pembiayaan primer mencapai Rp66,2 triliun.

Akumulasi ini terdiri dari penyaluran pinjaman Rp53,9 triliun, sekuritisasi Rp12,15 triliun, dan pembelian KPR Rp106 miliar.

“Total 10,14 kali akumulasi aliran dana kepada penyalur KPR dibandingkan modal disetor SMF,” katanya.

Baca juga: SMF siap bayar pokok dan bunga obligasi Rp539 miliar jatuh tempo besok
 

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020