Penanganan selanjutnya, perawatan kulit, pencegahan infeksi dan peningkatan berat badan
Batam (ANTARA) - Kondisi bayi yang menderita penyakit langka, sindrom "herlequine ichtyosys" di Kota Batam mulai membaik, kulit keras yang membalut tubuhnya mulai mengelupas.

Dokter anak RS Hermine yang menangani pasien itu, Ronal Chandra di Batam, Senin, menyatakan kulit kerasnya sudah mulai mengelupas, tinggal pada bagian belakang kepala dan punggung.

Sampai Senin, obat yang dibutuhkan bayi dari Ibu Nadya itu, acitretin, belum juga didapatkan.

Padahal obat itu dibutuhkan untuk memperbaiki perfusi jaringan, khususnya jari, serta mempercepat pengelupasan kulit yang menebal dan mengurangi kekakuan dinding dada.

Baca juga: Pemprov Kepri upayakan obat bayi penderita Herlequine Ichtyosys

"Penanganan selanjutnya, perawatan kulit, pencegahan infeksi dan peningkatan berat badan," kata dokter Ronal.

Hingga kini, ia menilai pengembangan bayi yang lahir 1 Juli 2020 itu, relatif baik. "Bayinya sejauh ini baik-baik saja. Sudah mulai menyusui langsung," kata dia.

Selama ini, bayi yang lahir dengan berat badan 2.000 gram itu dibantu alat selang untuk menyusui.

Baca juga: Bayi di Batam terlahir Herlequine Ichtyosys

Sebelumnya, Direktur Rumah Sakit Graha Hermine, Fajri Israq menjelaskan sindrom "herlequine ichtyosys" yang diderita bayi dari Ibu Nadia, memiliki gambaran klinis kulit melepuh.

"Beberapa organ berkurang fungsinya, jari, telinga dan selaput mata. Saat ini sedang dirawat dokter spesialis kami," kata Fajri.

Saat lahir, kulit bayi itu nampak keras, seperti patung. Pada bagian mata juga tidak nampak bola mata, hanya berwarna pink yang menonjol ke luar.

Baca juga: Lagi, bayi meninggal karena COVID-19 di Batam

Menurut Fajri, sejak lahir hingga kini, bayi dari Ibu Nadya itu menunjukkan perkembangan baik, apabila dibandingkan dengan bayi dengan sindrom serupa.

Plt Gubernur Kepulauan Riau Isdianto yang datang khusus untuk menjenguk bayi Ibu Nadya menyatakan Pemprov Kepri akan membantu biaya pengobatan melalui Jamkesda.

"Supaya orang tuanya tidak memikirkan biaya dan terbebani. Kami harapkan orang tua bisa lebih konsentrasi merawat anaknya," katanya.

Baca juga: RSBP Batam operasi bayi tanpa anus dari Bintan

 

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020