Ini merupakan proses bahan bio etanol ke "hand sanitizer" dan dinamakan NDP-912. Jadi, 912 itu artinya, sembilan komponen, satu skema proses dan dua kali penyulingan
Gorontalo (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo di tengah pandemi COVID-19 saat ini memroduksi penyanitasi tangan (hand sanitizer) dengan merek NDP-912 dengan bahan dasar nira pohon aren.

Kepala BPBD Gorontalo Sumanti Maku di Gorontalo, Selasa, mengatakan bahwa produk penyanitasi tangan tersebut diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Ini merupakan proses bahan bio etanol ke 'hand sanitizer' dan dinamakan NDP-912. Jadi, 912 itu artinya, sembilan komponen, satu skema proses dan dua kali penyulingan," katanya.

Dari dua kali penyulingan, kata dia, menghasilkan penyanitasi tangan dan disinfektan. Selanjutnya, sembilan bahan komponen, yaitu tabung evakuator, tabung air pendingin, tabung kondensator, tabung hasil akhir, pipa paralon, pipa tembaga, herdo meter dan alat pengukur.

Sumanti Maku menjelaskan bahan bakunya diambil dari pohon aren dan miras sitaan cap tikus. Proses pembuatan penyanitasi tangan akan lebih cepat jika berbahan cap tikus.

Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo saat meninjau lokasi penyulingan itu memberikan apresiasinya kepada tim BPBD Kabupaten Gorontalo tersebut.

"Itulah yang selalu saya ingatkan, melawan corona itu harus cerdas dan bertanggung jawab. Cerdas artinya, harus berinovasi dan berkreasi seperti apa yang dilakukan BPBD Kabupaten Gorontalo yang dapat memroduksi 'hand sanitizer' dari bahan dasar nira," katanya.

Setiap harinya, alat penyulingan di BPBD mampu menghasilkan minimal 20 liter penyanitasi tangan, demikian Sumanti Maku.

Baca juga: BPBD Kabupaten Gorontalo evakuasi korban banjir Boliyohuto

Baca juga: Tertinggi selama pandemi, ada 107 kasus baru COVID-19 di Gorontalo

Baca juga: Tujuh kasus baru, positif COVID-19 di Gorontalo naik jadi 256 orang

Baca juga: Bupati Gorontalo sosialisasi penerapan PSBB di pasar

Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020