Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Selatan bersama Badan Zakat Nasional (Baznas) menyalurkan ribuan "bongsang" sebagai wadah penyalur daging kurban untuk masyarakat di Hari Raya Idul Adha 1440 Hijriah.

Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali saat dihubungi di Jakarta, Rabu, mengatakan "bongsang" merupakan wadah terbuat dari keranjang yang ramah lingkungan sebagai pengganti penggunaan kantong plastik.

"Tahun ini Baznas membantu kita untuk menyalurkan kepada masyarakat lewat masjid-masjid yang ada di wilayah Jakarta Selatan," kata Marullah.

Pemkot Jakarta Selatan dan Baznas menyediakan 4.000 "bongsang" yang akan dibagikan secara gratis ke sejumlah masjid sebelum Hari Raya Idul Adha.

Jumlah tersebut akan diperkirakan bertambah seiring adanya dukungan dari Baznas untuk menyalurkan "bongsong".

"Saat ini baru disediakan 4.000, mungkin nanti bisa bertambah jumlahnya, itu Baznas yang menyediakan," ujar Marullah.

Baca juga: Pemkot Jakpus hanya bolehkan panitia untuk pantau kurban di masjid
Baca juga: Petugas kurban di Kemayoran diimbau ikut tes COVID-19


Pembagian "bongsang" ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan oleh Pemkot Jakarta Selatan. Tahun lalu disalurkan 1.800 "bongsang".

Tahun ini pembagian "bongsang" kembali dilakukan dalam rangka mendukung program pemerintah mengurangi penggunaan kantong plastik (kresek) sebagaimana diatur dalam Peraturan Gubernur Nomor 142 Tahun 2019 tentang Penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan pada Pusat Perbelanjaan, Toko Swalayan dan Pasar Rakyat.

"Penggunaan 'bongsang' ini juga menjadi salah satu bentuk dukungan kepada perajin industri rumahan," kata Marullah.

Sebelumnya, Pemkot Jakarta Selatan juga telah mengimbau kepada seluruh pengurus masjid dan panitia kurban untuk menggunakan wadah ramah lingkungan dalam menyalurkan daging kurban. Salah satunya "bongsang" atau besek.

"Bongsang" kerajinan masyarakat terbuat dari bambu yang dirangkai menyerupai keranjang. Sebelum daging dimasukkan ke dalam "bongsang" dialas terlebih dahulu dengan daun jati.

Keranjang ramah lingkungan mampu menampung daging seberat satu kilogram lebih. Wadah tersebut juga ramah lingkungan karena dapat dimusnahkan tanpa merusak lingkungan sekitar.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020