Salah satu upaya yang ditempuh adalah mentransformasikan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) menjadi BPP Model Kostratani
Jakarta (ANTARA) - Model pelatihan komando strategis petani (kostratani), yang banyak dikembangkan di sejumlah daerah, diharapkan mampu mencetak lebih banyak wirausaha pertanian.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi di Jakarta, Rabu, mengatakan pentingnya terus memperkuat peran kostratani sebagai pusat gerakan pembangunan pertanian di tingkat kecamatan sehingga tercetak wirausaha-wirausaha baru di bidang pertanian.

"Salah satu upaya yang ditempuh adalah mentransformasikan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) menjadi BPP Model Kostratani," katanya.

Baca juga: Peran Kostratani sediakan pangan meningkat di masa pandemi

Model BPP Kostratani salah satunya dikembangkan di Bonto-Bonto, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

"Di dalamnya dikembangkan interkonektivitas antara BPP Kostratani Bonto-Bonto sebagai pusat data dan informasi langsung di kecamatan dengan Agriwar Room di Kementerian Pertanian," tutur Dedi.

Tidak berhenti di situ, di BPP Kostratani Bonto-Bonto juga ada screen house pembibitan dan sembilan komoditas percontohan sebagai tempat belajar petani untuk meningkatkan produktivitasnya.

"Kostratani BPP Kostratani Bonto-Bonto menjadi tempat konsultasi agribisnis. Di dalamnya penyuluh akan menjalin kemitraan, juga akses pendanaan dan pemasaran untuk petani. Tentunya manfaat dari BPP Kostratani akan luar biasa," tambah Dedi.

Menurutnya, BPP di seluruh Sulsel harus segera bertransformasi menjadi BPP Kostratani seperti yang dilakukan di Bonto-Bonto. Sebab, hal ini bisa membantu dalam meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus mencetak wirausaha di bidang pertanian.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pun telah menyatakan tekadnya untuk terus memperkuat peran kostratani.

"Sebab, Kostratani mengimplementasikan program-program Kementerian Pertanian. Kegiatannya langsung bersinggungan dengan petani di lapangan. Di Kostratani ini juga petani bisa mendapatkan informasi atau mendapatkan penyuluhan agar hasil pertaniannya lebih maksimal," tutur Mentan.

Baca juga: Menjadikan pertanian sebagai daya tarik kalangan muda
Baca juga: Mentan canangkan Kostratani secara nasional

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020