Melankolis
Anak tipe melankolis biasanya tekun, disiplin, rela berkorban, berbakat dan perfeksionis. Mereka cenderung pendiam dan lebih suka mengamati serta mengumpulkan data. Kekurangannya, proses mengerjakan sesuatu bisa memakan waktu lama karena semuanya harus detil dan sempurna. Orang melankolis bisa punya sifat pemurung, berpusat pada diri sendiri, berpikir negatif, perasa dan kurang bermasyarakat.

Asahlah kemampuan anak untuk bisa mengeluarkan opini dan menjelaskan inti pembicaraan secara sederhana.

Plegmatis
Anak Anda terlihat santai dan tenang-tenang saja tanpa mempedulikan apa yang terjadi di sekelilingnya? Mungkin dia termasuk tipe plegmatis. Tipe ini punya ciri-ciri pendengar baik, konsisten, rendah hati, lebih suka damai dan menghindari konflik serta tenang.

Namun, dia bisa bersifat egois, penakut, suka menunda, tidak punya motivasi dan tidak tegas. Ajari anak untuk berani bicara dan mengekspresikan diri, jangan malu atau takut salah.

Ajeng menegaskan, tidak ada kepribadian yang ideal karena semuanya punya sisi positif dan negatif.

Setelah bisa menerapkan komunikasi efektif, jangan lupa untuk menata ruangan yang nyaman untuk bekerja serta belajar di rumah sehingga setiap anggota keluarga bisa beraktivitas dalam suasana menyenangkan.

Buatlah jadwal antara bekerja, belajar dan bermain sehingga anak dan orangtua bisa menyelesaikan kewajiban di kantor dan sekolah tanpa mengorbankan hiburan dan waktu berkualitas.

Satu hal yang tak kalah penting, kata Ajeng, adalah memanfaatkan masa-masa berdiam diri di rumah untuk semakin mengeratkan hubungan antara orangtua dan anak.

"Sekarang adalah peluang untuk bonding," tutup dia.


Baca juga: Cara tingkatkan kemampuan bersosialisasi si anak tunggal

Baca juga: Anak juga bisa stres karena sekolah dari rumah, atasi dengan bermain

Baca juga: Pentingnya membangun komunikasi dengan anak

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020