Dharmara 480 SL merupakan rangkaian produk Dharmabrand yang terdiri dari Dharmabas 500 EC, Dharmasip 50 EC, Dharmasan 600 ec, Dharmafur 3GR, dan Dharmapara 276 SL.
Jakarta (ANTARA) - PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) berupaya melengkapi kebutuhan petani melalui salah satu produk terbaru dari BUMN perdagangan tersebut yakni pestisida Dharmara 480 SL.

"Kehadiran Dharmara 480 SL ini melengkapi kehadiran Dharmapara 275 SL. Penggunaan keduanya akan menyempurnakan pemberantasan gulma, karena Dharmara adalah herbisida sistemik purna tumbuh yang membunuh gulma sampai akar-akarnyanya, sedangkan Dharmapara adalah herbisida bersifat kontak purna tumbuh," ujar Direktur Operasi PPI Anton Mart Irianto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Menurut Anton, peluncuran Dharmara 480 SL ini merupakan upaya PPI melengkapi produk pestisida, khususnya herbisida kontak purna tumbuh milik PPI yaitu Dharmapara 275 SL yang sudah meluncur terlebih dahulu.

Baca juga: PT PPI tambah kantor perwakilan di Singapura demi penetrasi ekspor

Dharmara 480 SL merupakan rangkaian produk Dharmabrand yang terdiri dari Dharmabas 500 EC, Dharmasip 50 EC, Dharmasan 600 ec, Dharmafur 3GR, dan Dharmapara 276 SL.

Dharmara 480 SL merupakan herbisida sistemik purna tumbuh berbahan aktif Isopropil Amina Glisofat 480 g/l, berbentuk larutan dalam air berwarna kekuningan. Bersifat sistemik, tidak selektif terhadap gulma sasaran, sehingga mempunyai spektrum luas dalam pengendalian gulma dan membunuh tanaman hingga mati sampai ke akar-akarnya.

Produk pestisida Dharmara 480 SL merupakan salah satu bagian dari strategi baru PPI untuk menggenjot penjualan di tahun ini lewat peluncuran produk-produk terbaru.

Baca juga: PPI lakukan internalisasi baru wujudkan BUMN perdagangan terpercaya

Senior Manager Purchasing PPI Noverita Anggraeny menyatakan PPI memang akan memperkuat lini bisnis untuk ke depan.

“Strategi peluncuran produk baru ini merupakan upaya PPI untuk terus berusaha melengkapi kebutuhan petani. Dengan semakin beragamnya kebutuhan petani, tentunya kecepatan kami melakukan inovasi untuk memenuhi kebutuhan mereka harus selalu ditingkatkan," kata Ita.

Herbisida ini lebih efektif dan aman digunakan karena masuk kategori WHO ke dalam Kelas IV, yaitu masuk klasifikasi tidak berbahaya pada penggunaan normal. Kegunaannya yaitu untuk mengendalikan gulma berdaun lebar dan golongan rumput pada perkebunan.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020