Kami diminta Presiden fokus di delapan provinsi dengan zona merah
Jakarta (ANTARA) - Relawan Satgas COVID-19 fokus mempromosikan protokol kesehatan mencegah penularan virus SARS-CoV-2 di delapan provinsi dengan jumlah kasus positif terbanyak di Indonesia.

"Kami diminta Presiden fokus di delapan provinsi dengan zona merah," kata Ketua Bidang Koordinasi dan Komunikasi Relawan Satgas COVID-19 Joanes Joko dalam jumpa pers daringnya diikuti di Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan delapan provinsi tersebut adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Papua.

Baca juga: 38 relawan medis dari Sumut diperbantukan ke RSD Wisma Atlet Jakarta

Berdasarkan Instruksi Presiden Joko Widodo, dia mengatakan kegiatan relawan mensinergikan kelompok masyarakat sipil, pemerintahan dan aparat negara untuk menjalankan protokol kesehatan COVID-19 secara disiplin.

"Terdapat fenomena di masyarakat untuk menaati protokol kesehatan di masyarakat sangat rendah. Kita tidak boleh bosan menerapkan protokol kesehatan, kami galang figur akar rumput seperti tokoh masyarakat yang memiliki pengikut," katanya.

Baca juga: Gugus Tugas Penanganan COVID-19 butuh lebih banyak relawan medis

Baca juga: Relawan Gugus Tugas COVID-19 sosialisasi protokol jelang normal baru


Koordinator Relawan Satgas COVID-19 Andre Rahadian mengatakan, pihaknya mengkoordinasikan sekitar 31 ribu relawan corona dengan tujuh ribu di antaranya merupakan tenaga medis sukarela

Dia mengatakan salah satu tugas relawan adalah melakukan upaya untuk mempromosikan kedisiplinan terhadap protokol kesehatan, seperti mereka melakukan pergerakan di klulaster masyarakat di pasar.

"Kita berada di beberapa tempat dan bertugas secara konsisten. Adaptasi kebiasaan baru ini memang memerlukan waktu dengan membiasakan protokol kesehatan dalam keseharian mereka. Protokol dapat dilakukan secara lancar dengan pendekatan secara konsisten," katanya.

Baca juga: Pemerintah kirim aparat dan relawan baru kendalikan COVID-19 di Jatim

 

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020