Bank-bank harus memenuhi apa yang dibutuhkan masyarakat saat pandemi seperti sekarang ini
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi XI DPR RI Rudi Hartono Bangun menginginkan bank-bank, yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), mempercepat penyaluran dana pinjaman kepada pelaku UMKM setelah memperoleh penempatan uang negara sebesar Rp30 triliun dari pemerintah.

"(Percepatan penyaluran dana ke UMKM) ini penting karena mereka tumpuan ekonomi kita yang sebagian besar berasal dari sektor konsumsi. Dana yang berasal dari dana percepatan pemulihan ekonomi nasional (PEN) ini, juga harus cepat disalurkan untuk menghindari ekonomi kita dari jurang resesi," kata Rudi dalam rilis di Jakarta, Kamis.

Baca juga: BRI salurkan dana pemerintah Rp24,94 triliun ke UMKM

Menurut dia, hal tersebut juga penting dalam rangka melihat sejauh mana keseriusan dari bank-bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) itu untuk menyalurkan pinjaman dana atau kredit produktif kepada UMKM.

Politisi Fraksi Partai Nasdem itu juga menginginkan pelaku UMKM jangan hanya pasrah dan menyerah kepada nasib terkait dengan kondisi perekonomian yang terdampak pandemi saat ini.

"Bank pasti akan membantu memberikan modal dan pinjaman, dan bank-bank harus memenuhi apa yang dibutuhkan masyarakat saat pandemi seperti sekarang ini, itu yang akan terus diusahakan," kata Rudi.

Senada, Anggota Komisi XI DPR RI Ahmad Junaidi Auly menyatakan bahwa peranan bank BUMN sangat penting dalam perekonomian daerah, seperti KUR untuk UMKM.

"Peran perbankan Bank Mandiri, BNI, BRI dan BTN sangat penting dalam membantu perekonomian daerah, karenanya pertemuan ini sekaligus membahas berbagai perkembangan KUR pada UMKM di masa pandemi ini," kata Junaidi Auly.

Politisi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera i(PKS) tu juga mengutarakan harapannya agar perbankan BUMN meningkatkan kontribusi dalam meningkatkan kesejateraan UMKM melalui sinergi dengan BI, OJK dan Pemerintah Daerah.

Junaidi mengemukakan, dukungan perbankan pada UMKM diharapkan bukan saja meningkat dari sisi kuantitas, namun juga dari kualitas kredit dan layanan kepada UMKM yang urgen untuk diperhatikan.

Sebelumnya, Kementerian BUMN mengungkapkan bank-bank Himbara telah selesai melaksanakan restrukturisasi kredit sebesar Rp441 triliun dalam waktu 3,5 bulan.

"Dalam waktu 3,5 bulan setelah keluarnya POJK mengenai restrukturisasi kredit, bank-bank Himbara sudah selesai melaksanakannnya. Total restrukturisasi kredit yang dilakukan adalah sebesar Rp441 triliun, dengan detailnya untuk UMKM itu mulai dari KUR sebesar Rp51 triliun, kemudian sektor mikro sebesar Rp74 triliun, lalu untuk sektor SME sebesar Rp104,6 triliun, sehingga totalnya hampir Rp230 triliun," ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di Jakarta, Rabu (29/7/2020).

Total restrukturisasi kredit Rp441 triliun yang diselesaikan oleh bank-bank Himbara tersebut terdiri dari total restrukuturisasi kredit Rp171,9 triliun yang diselesaikan oleh bank BRI, kemudian Mandiri Rp112,4 triliun, BNI Rp120,2 triliun, dan bank BTN Rp36,46 triliun.

Sebelumnya, Kementerian BUMN mencatat realisasi penyaluran dana pemerintah dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) telah mencapai Rp43,5 triliun per 22 Juli 2020 atau 145 persen dari total dana yang ditempatkan pemerintah.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dalam Kajian Tengah Tahun Seri 3 Indef yang ditayangkan secara daring, Selasa (28/7/2020), mengatakan penyaluran kredit meningkat secara signifikan setelah sebulan program itu bergulir.

"Terasa sekali di bulan Juli ini rupanya minat penarikan kredit baru mulai membaik. Ini dibuktikan dalam beberapa minggu setelah keluar PMK 70/2020 soal penempatan dana Rp30 triliun, sebulan kemudian para bank ini sudah menyalurkan dalam skala yang cukup besar," katanya.

Baca juga: BNI dorong UMKM bertransformasi digital pascarestrukturisasi kredit
Baca juga: BI: Penjaminan kredit UMKM dorong pemulihan ekonomi

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020