Jakarta (ANTARA News) - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan pendaratan darurat pesawat Fokker 100 milik PT Merpati Nusantara Airlines (Merpati) di Bandara El Tari Kupang adalah insiden serius.

"Itu insiden serius karena itu kami segera mengirim tim untuk menginvestigasi kejadian itu guna dicari penyebabnya," kata Juru bicara KNKT, J.A. Barata, di Jakarta Kamis, menanggapi insiden pesawat Merpati yang mendarat darurat di Kupang, Rabu pukul 21.45 WIT.

Tim KNKT untuk insiden serius tersebut, lanjut Barata, terdiri dari Masruri sebagai pimpinan dan dua orang lainnya anggota yaitu Sulaiman dan Mursidin.

"Kedua orang terakhir, sudah berangkat dari Bali sejak semalam," katanya.

Pesawat Merpati dengan nomor registrasi PK-MJD dan nomor penerbangan MZ-5480 itu dan dipiloti Captain Boediman Kartawijaya tersebut dilaporkan membawa sedikitnya 88 penumpang dan enak orang awak kabin. Seluruh penumpang dan kru juga selamat dalam kejadian itu.

Pesawat tersebut terpaksa mendarat darurat karena roda pendaratan utama sebelah kiri tidak berfungsi atau saat hendak mendarat tidak keluar. Jadi, pendaratan hanya menggunakan roda depan dan roda sebelah kanan.

Pesawat tersebut berangkat dari Bandara Hasanuddin Ujung Pandang tujuan El Tari Kupang.

Akibat kejadian tersebut, tambah Barata, Bandara El Tari terpaksa ditutup karena pesawat masih ada di landasan pacu.

Namun, Barata hingga pukul 15.20 WIB belum memastikan, apakah Bandara El Tari sudah beroperasi kembali atau belum.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009