Kupang (ANTARA News) - Tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tiba di Bandara El Tari Kupang, Kamis sekitar pukul 17:00 WITA, untuk menginvestigasi pesawat Merpati Fokker-100 yang mendarat darurat Rabu malam (2/12).

Belum diperoleh keterangan resmi dari manajemen PT Merpati Nusantara Air Lines (MNA) yang tiba bersama KNKT karena dari terminal bandara, rombongan langsung menuju ke lokasi pesawat Merpati terperosok di pinggir landasan pacu.

Sebelum rombongan KNKT tiba, Manajer Distrik Merpati di Kupang Agus Londong mengatakan, Direktur Teknik PT MNA dan Manajer Umum Humas PT MA ikut dalam rombongan itu.

Rencananya begitu tiba, pejabat Humas MNA langsung memberikan keterangan pers, namun sampai dengan berita ini disiarkan tim belum bisa ditemui karena berada di area landasan pacu, sementara pers dilarang mendekat.

Pers yang meliput dari luar pagar bandara menyaksikan sejumlah mobil lalu lalang di dekat badan pesawat yang menghadap ke timur. Di antara kendaraan itu, tampak pula dua mobil pemadam kebakaran dan sebuah traktor yang digunakan untuk menarik pesawat, seperti disampaikan Manajer Distrik Merpati Kupang sebelumnya.

Kamera wartawan yang berhasil memotret bagian kiri pesawat memperlihatkan retakan pada sayap kiri, namun hal itu dibantah Manajer Distrik PT MNA Kupang. "Tidak ada sayap yang patah, hanya badan pesawat tergores karena tergesek permukaan landas pacu," kata Agus.

Pesawat yang tampak miring saat mendarat darurat pada Rabu malam (2/12), pada Kamis siang mulai tegak setelah petugas PT MNA Kupang dan Angkasa Pura II Bandara El Tari bekerja keras dengan peralatan manual menggunakan alat sejenis dongkrak dan balok kayu menyangga bagian pesawat yang terbenam dalam lumpur.

Hingga pukul 17:45 Wita, sejumlah kendaraan masih sibuk di dekat pesawat, sementara dua mobil pemadam kebakaran dan sebuah traktor pada posisi siap menarik pesawat dari lokasi terperosoknya pesawat.

Informasi yang diperoleh menyebutkan, evakuasi mengalami kesulitan karena di depan pesawat terdapat parit, sementara roda tertanam dalam lumpur akibat hujan yang mengguyur Kupang dalam beberapa hari terakhir. Kendaraan yang menarik juga mengalami kesulitan karena roda terbalut lumpur.
(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009