Indeks DAX 30 terjungkal 3,45 persen persen atau 442,61 poin menjadi 12.379,65 poin pada Kamis (30/7/2020)
Frankfurt (ANTARA) - Saham-saham Jerman merosot lagi pada akhir perdagangan Jumat (31/7/2020), mencatat kerugian untuk hari keempat berturut-turut, dengan indeks acuan DAX 30 di Bursa Efek Frankfurt turun 0,54 persen atau 66,29 poin, menjadi menetap di 12.313,36 poin. Indeks DAX 30 terjungkal 3,45 persen persen atau 442,61 poin menjadi 12.379,65 poin pada Kamis (30/7/2020), setelah menyusut 0,10 persen atau 13,02 poin menjadi 12.822,26 poin pada Rabu (29/7/2020) dan turun tipis 0,03 persen atau 3,38 poin menjadi 12.835,28 poin pada Selasa (28/7/2020).

Baca juga: Saham Prancis kembali terpuruk, indeks CAC 40 jatuh 1,43 persen

Dari 30 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 30, sebanyak 19 saham mengalami kerugian dan 11 saham lainnya berhasil membukukan keuntungan. Sehari sebelumnya, seluruh saham unggulan berakhir di posisi merah.

Covestro, perusahaan Jerman yang memproduksi berbagai bahan baku berbasis poliuretan dan polikarbonat, jatuh 4,73 persen, mencatat kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips.

Disusul oleh saham perusahaan pemasok komponen otomotif Continental yang kehilangan 3,98 persen, dan perusahaan produsen otomotif Volkswagen merosot 3,25 persen.

Di sisi lain, dikutip dari Xinhua, Wirecard, perusahaan jasa pembayaran non tunai global berbasis di Jerman yang sedang dililit skandal, mencatat keuntungan paling besar (top gainer) dari saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya melonjak 4,00 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan kimia multinasional Linde yang terangkat 1,17 persen dan perusahaan produsen mesin pesawat terbang MTU Aero naik 1,10 persen.

Perusahaan perangkat lunak multinasional SAP adalah saham yang paling banyak diperdagangkan sepanjang hari, dengan nilaoi transaksi mencapai 340,43 juta euro (403,34 juta dolar AS).

Baca juga: Wall Street dibuka lebih tinggi di tengah laba teknologi yang kuat
Baca juga: Saham Tokyo terperosok terseret laba lemah dan kekhawatiran corona

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020