Jakarta (ANTARA) - Pelatih Madura United Rahmad Darmawan mengaku sangat kehilangan sosok Satia Bagdja, juru taktik timnas putri Indonesia di Asian Games 2018 yang meninggal dunia di Bekasi, Senin, karena sakit.

"Saya merasa kehilangan karena dalam dua per tiga karier saya sebagai pelatih kepala, saya didampingi oleh Pak Satia," kata Rahmad Darmawan ketika dihubungi ANTARA dari Jakarta.

Selama kariernya di lapangan hijau sebagai pelatih, Satia Bagdja memang dikenal sangat dekat dengan pelatih yang akrab dipanggil RD itu. Pemegang lisensi A AFC itu hampir selalu mengikuti Rahmad Darmawan sebagai asisten pelatih.

Baca juga: Sepak bola putri Indonesia berduka atas berpulangnya Satia Bagdja
Baca juga: PSSI seleksi tiga pelatih untuk timnas putri


Satia Bagdja menjadi asisten pelatih ketika Rahmad Darmawan menjadi pelatih Persikota Tangerang pada 2001. Berikutnya di Arema Malang, Persebaya Surabaya, Persija, timnas U-23 pada 2011-2013 dan terakhir di klub Malaysia T-Team.

Mereka baru berpisah jalan saat pelatih kelahiran Metro, Lampung itu menangani Sriwijaya FC di Liga 1 musim 2018.

"Beliau sebagai kakak, teman, rekan kerja dan sudah seperti keluarga sendiri," kata Rahmad Darmawan.

Satia Bagdja Itjatna meninggal dunia di Bekasi, Senin sekitar pukul 20.45 WIB karena sakit.

Aktifitas terakhir dosen Universitas Negeri Jakarta itu di sepak bola profesional Indonesia sebelum berpulang yakni menjadi pelatih Persiba Balikpapan di Liga 2 Indonesia musim 2019.

Baca juga: Satia Bagdja jadi pelatih baru Persiba
Baca juga: Satia Bagdja gantikan Rully Nere

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020