Mataram (ANTARA) - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, jumlah pasien positif COVID-19, yang sembuh di Mataram telah mencapai 555 orang.

"Jumlah pasien sembuh itu berdasarkan data terakhir Tim Gugus Senin (3/8-2020) pukul 22.00 Wita, secara akumulasi. Jumlah pasien sembuh lebih tinggi dibandingkan dengan pasien yang masih dirawat sebanyak 280 orang," kata Anggota Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 sekaligus Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mataram Kota Mataram, I Nyoman Swandiasa di Mataram, Selasa.

Swandiasa mengatakan, berdasarkan data terakhir itu juga tercatat secara akumulasi pasien positif COVID-19 di Kota Mataram telah mencapai angka 900 orang, dan 65 orang diantaranya meninggal dunia, 555 sembuh dan 280 masih dalam perawatan.

Baca juga: Menteri PPN katakan Bali aman dikunjungi wisatawan saat pandemi

"Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) 202 orang, orang dalam pemantauan (ODP) 11 orang dan orang tanpa gejala (OTG) 256," sebutnya.

Dia berharap, jumlah pasien COVID-19 yang sembuh bisa terus meningkat, agar pemerintah kota bisa segera melaksanakan kebijakan pemerintah dengan menerapkan kehidupan normal baru (new normal life) dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan COVID-19.

"Jika pasien sembuh terus meningkat, dan tidak ada kasus positif COVID-19 , Mataram bisa menjadi daerah zona hijau COVID-19, dan melaksanakan kebijakan pemerintah dengan menerapkan kehidupan normal baru," katanya.

Untuk menjadikan Mataram sebagai zona hijau COVID-19, perlu komitmen bersama masyarakat membantu pemerintah dalam upaya menekan kasus COVID-19. Karenanya, masyarakat diimbau bisa menyukseskan program penanganan COVID-19 berbasis lingkungan (PCBL).

Dengan cara menjaga kondusivitas lingkungan, menerapkan sosial dan physical distancing dengan menghindari keramaian dan kurangi aktivitas di luar rumah.

Selain itu, masyarakat wajib menggunakan masker saat keluar rumah, rajin cuci tangan dengan sabun, tetap menggunakan "hand sanitizer" dan melakukan pola hidup sehat.

"Hal itu dimaksudkan agar penanganan penyebaran COVID-19, yang diupayakan pemerintah bisa berjalan efektif," katanya.

Baca juga: 1.150 karyawan BUMD dan BUMN di Padang ikuti tes usap
Baca juga: 1.396 pasien positif COVID-19 dirawat di RSD Wisma Atlet

 

Pewarta: Nirkomala
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020