Kemungkinan pasar masih menunggu persetujuan stimulus fiskal pemerintah AS sebesar 1 triliun dolar AS yang bisa memberikan sentimen positif ke aset berisiko
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore ditutup menguat tipis di tengah variasi mata uang kawasan Asia.

Rupiah ditutup menguat 5 poin atau 0,03 persen menjadi Rp14.625 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.630 per dolar AS.

"Kemungkinan pasar masih menunggu persetujuan stimulus fiskal pemerintah AS sebesar 1 triliun dolar AS yang bisa memberikan sentimen positif ke aset berisiko," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Melemah, dolar AS diperdagangkan pada kisaran 106 yen di Tokyo

Proposal stimulus sendiri saat ini masih dalam pembahasan dan direncanakan akan dilakukan pemungutan suara (voting) pada Agustus ini.

Sebelumnya data-data indeks aktivitas manufaktur beberapa negara yang disurvei Markit seperti Jepang, China, Jerman, Perancis, Italia, Spanyol, Inggris, Zona Euro, AS, termasuk Indonesia, dirilis lebih bagus dari prediksi yang mengindikasikan pemulihan.

Menurut Ariston, sentimen tersebut membantu penguatan rupiah hari ini di tengah kondisi pandemi yang belum membaik.

Baca juga: Yuan "rebound" 177 basis poin dari penurunan kemarin terhadap dolar AS

Rupiah pada pagi hari dibuka menguat di posisi Rp14.565 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.565 per dolar AS hingga Rp14.673 per dolar AS.

Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.697 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.713 per dolar AS.

Baca juga: Wamenkeu: Jangan khawatir urusan label resesi ekonomi

Baca juga: OJK: Kredit perbankan hanya tumbuh 1,49 persen semester I 2020




 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020