Jenewa (ANTARA News/AFP) - Krisis ekonomi telah menghapus sekitar 20 juta pekerjaan selama setahun, sementara jutaan lagi yang bisa terancam jika pemerintah menarik keluar rencana stimulus terlalu dini, lembaga buruh PBB memperingatkan, Senin.

"Di 51 negara yang datanya tersedia, sedikitnya 20 juta pekerjaan telah hilang sejak Oktober 2008 ketika krisis keuangan dimulai," kata Organisasi Buruh Internasional (ILO) dalam sebuah laporan.

"Krisis pekerjaan global masih jauh dari selesai," penulis utama Raymond Torres mengatakan kepada wartawan.

"Oleh karena itu penting untuk menghindari strategi keluar prematur," katanya, mengklaim bahwa "pemulihan yang nyata hanya akan dicapai ketika pekerjaan pulih.

"Meskipun beberapa tanda-tanda awal kemajuan ekonomi, karena kenaikan signifikan pengangguran dan sebagian waktu kerja, mendukung langkah-langkah tidak akan ditarik terlalu awal,"tambah Torres.

ILO memperkirakan bahwa sekitar lima juta lebih banyak pekerjaan akan dipertaruhkan jika rencana stimulus tidak dilanjutkan.

Lebih dari 43 juta orang -- termasuk pengangguran jangka panjang yang menyerah mencari pekerjaan mereka -- bisa juga keluar dari pasar tenaga kerja, menurut laporan berjudul "The Global Jobs Crisis and Beyond".

Laporan itu juga mengatakan lapangan kerja di negara kaya mungkin tidak akan pulih untuk tingkat pra-krisis sampai 2013, kecuali jika langkah-langkah yang "lebih tegas" diambil untuk menciptakan lapangan kerja.

Sementara itu, negara-negara sedang tumbuh dan berkembang bisa pulih pada 2011.

ILO memperkirakan bahwa pada September perlindungan sosial yang diambil oleh ekonomi terkemuka Kelompok G20 akan menciptakan atau menyelamatkan 7 hingga 11 juta pekerjaan di negara mereka.

Sementara pemerintah dan lembaga keuangan mempertimbangkan waktu yang paling tepat untuk melepaskan paket-paket stimulus multi-miliar dolar yang mereka memperkenalkan selama tahun lalu untuk menopang kegiatan ekonomi yang memudar, beberapa ekonom telah memperingatkan risiko inflasi jangka panjang jika mereka mempertahankannya terlalu lama.(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009