Pati (ANTARA News) - Angin puting beliung yang terjadi pada Rabu (9/12) sekitar pukul 13:00 WIB, menyebabkan enam rumah warga roboh dan ratusan rumah yang tersebar di delapan desa di Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati, Jateng, rusak.

Menurut Kasi Linmas Kantor Kesbangpolinmas Kabupaten Pati Teguh Budi Yowono, enam rumah warga yang roboh, terdapat di Desa Rogomulyo (1), Talun (2), Trimulyo (1), Pasuruan (1), dan Desa Srikaton (1).

Ratusan rumah warga yang rusak tersebar di delapan desa, meliputi Desa Rogomulyo, Talun, Trimulyo, Pasuruan, Srikaton, Boloagung, Jatirogo, dan Desa Pesagi.

Sementara itu, Kepala Desa Srikaton Ali Sasmito menyebutkan, rumah warga yang rusak jumlahnya mencapai ratusan, sedangkan rumah yang roboh hanya satu, yakni milik Jumaroh warga RT 4 RW 4 desa setempat.

"Beruntung tidak ada korban jiwa, karena rumah tersebut tak ada penghuninya saat roboh. Pasalnya, pemilik rumah sedang bekerja di Jakarta, sedangkan dua anaknya dititipkan di rumah saudaranya," ujarnya.

Berdasarkan penghitungan sementara, katanya, jumlah rumah warga di Desa Srikaton yang mengalami kerusakan ringan mencapai 665 unit, sedangkan rusak berat mencapai 51 unit.

Selain itu, menurut dia, terdapat puluhan bangunan publik yang terkena terjangan angin puting beliung, yakni sebuah masjid, 11 musala, kantor balai desa setempat, dua buah sekolah SD, satu MI, dan satu bangunan TPQ.

Ia mengakui, bencana angin puting beliung ini baru pertama kali terjadi.

Untuk memperbaiki rumah-rumah warga yang mengalami kerusakan, katanya, pihaknya akan menggerakkan warga lain untuk bergotong royong membantu warga yang terkena musibah.

"Kami juga berharap adanya bantuan dari Pemkab Pati untuk meringankan beban warga, terutama rumah warga yang rusak berat. Selain itu, bangunan publik juga perlu mendapat perhatian karena menyangkut kepentingan masyarakat banyak," ujarnya.

Sementara itu, Sukardi, ketua RT 3 RW IV Desa Rogomulyo mengungkapkan, di wilayahnya juga terdapat puluhan rumah warga yang mengalami kerusakan.

"Yang mengalami kerusakan parah hanya dua rumah, mengingat kondisi bangunannya miring," ujarnya.

Ia mengatakan, angin puting beliung tersebut muncul bersamaan dengan hujan deras.

"Sebelum menerjang rumah warga, sempat muncul suara gemuruh angin yang diliputi awan putih," ujarnya.

Pernyataan senada juga diungkapkan Ali Sasmito warga Desa Srikaton yang sempat melihat angin puting beliung yang menerjang rumah warga tersebut mirip awan putih yang berbentuk gelombang angin yang kencang.

"Beruntung rumah saya tidak mengalami kerusakan parah. Hanya kerusakan pada genteng dan beberapa atap rumah yang perlu diganti," ujarnya.

Sementara jumlah kerugian akibat bencana tersebut, hingga kini belum bisa diperhitungkan, mengingat masih dalam pendataan petugas terkait.

Meskipun jumlah rumah warga yang roboh cukup banyak, tidak ditemukan adanya korban jiwa maupun luka-luka, karena saat muncul gemuruh angin sebagian besar warga keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

Berdasarkan pengamatan di lapangan, puluhan pohon di beberapa desa tumbang dan sebagian ada yang melintas di jalan, sehingga warga harus bergotong royong membersihkannya agar tidak mengganggu akses jalan warga.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009