Kami meminta harga produk petani tidak dibeli di bawah harga eceran tertinggi
Makassar (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah menyebutkan sektor pertanian, yang merupakan penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi di Sulsel, masih tetap tumbuh, meskipun di tengah pendemi COVID-19.

Menurut dia, di Makassar, Kamis, sektor pertanian tetap menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di Sulsel dan bahkan juga dilakukan ekspor ke sejumlah negara tujuan di antaranya Jepang, China, dan Singapura.

Khusus tanaman padi, lanjut Nurdin, menghasilkan surplus beras sekitar 2,5 juta ton, yang sebagian untuk kebutuhan logistik korban bencana alam maupun operasi pasar Perum Bulog.

Baca juga: Pemprov Sulsel optimistis pertumbuhan ekonomi 2021 mencapai 6 persen

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Toddopuli, Kabupaten Maros, Daeng Badillah mengatakan sebagian besar petani di Kabupaten Maros, masih panen saat ini.

"Ini adalah musim panen kedua sepanjang 2020 dan hasilnya sangat bagus karena tidak terdampak banjir seperti pada musim panen sebelumnya yang masih tinggi curah hujannya," katanya.

Namun, ia mengatakan saat panen harga di tingkat petani cenderung menurun, karena itu pemerintah harus dapat menjaga harganya, sehingga petani juga dapat menikmati hasil jerih payahnya.

"Kami meminta harga produk petani tidak dibeli di bawah harga eceran tertinggi (HET)," katanya.

Baca juga: Industri pariwisata Sulsel rancang paket wisata normal baru

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020