Di sana pengunjung cukup men-scan QR code di atas meja, lalu menu makanan akan muncul di device masing masing
Jakarta (ANTARA) - Pemprov DKI Jakarta mengharapkan penerapan protokol kesehatan di restoran NARA Senopati menjadi acuan bagi restoran dan tempat makan di ibu kota lainnya selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi.

"Di sana pengunjung cukup men-scan QR code (kode matriks) di atas meja, lalu menu makanan akan muncul di device masing masing. Kira-kira seperti itu yang kita harapkan  menjadi acuan dan jadi percontohan, seperti yang kemarin kita sempat temui di NARA Senopati," ujar Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta Arifin di Jakarta, Minggu.

Baca juga: Menepi sejenak dari Jakarta, nikmati hidangan Nusantara

Arifin mengatakan, pada Sabtu (8/8) malam, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan turun langsung mengawasi kepatuhan protokol kesehatan di restoran yang ada di kawasan Kemang dan Senopati, Jakarta Selatan.

Salah satu yang dikunjungi adalah restoran NARA yang terletak di jalan Senopati yang akhirnya mendapat apresiasi dari mantan Menteri Pendidikan itu.

"Saat itu, pengawasan saja terhadap berbagai kegiatan usaha yang ada di lokasi tersebut. Ya, yang memang kami dapatkan, pada saat mengunjungi ada beberapa restoran yang mematuhi protokol kesehatan, salah satunya di situ (NARA Senopati). Kami ucapkan terimakasih," katanya.

Baca juga: Tempat hiburan buka tanpa pembatasan jadi persoalan serius COVID-19

Dia mengungkapkan, kriteria restoran yang patut dikunjungi warga Jakarta adalah tempat usaha yang memenuhi protokol kesehatan. Seperti restoran itu harus melakukan pemeriksaan suhu pengunjung, mewajibkan penggunaan masker, dan membatasi pengunjung hingga 50 persen dari kapasitasnya.

"Jika itu sudah terpenuhi, lalu ada lagi kreasinya misalnya menyiapkan QR code di atas meja yang berisi daftar menu, jenis makanan yang tersedia di resto itu, sehingga tidak perlu daftar menu makanan yang bisa dikhawatirkan berpotensi penularan COVID-19 misalnya, jadi lebih bagus," ujarnya.

Menurutnya, restoran yang memberikan rasa aman bagi pengunjung dan pegawainya akan mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Namun, pihaknya juga tidak segan untuk memberikan sanksi kepada tempat usaha yang abai terhadap protokol kesehatan sesuai Peraturan Gubernur No 51 tahun 2020.

Baca juga: Persiapan restoran dan kafe di Jakarta sambut fase new normal

"Gubernur melihat masih ada beberapa tempat yang melakukan pelanggaran. Jadi, dalam hal ini mari bersama kita tingkatkan kesadaran semua pihak untuk benar-benar mematuhi protokol kesehatan. Karena pandemi masih ada di Jakarta. Jangan menganggap remeh, masalah pandemi COVID-19 ini. Jika kita menganggap sepele, maka pandemi COVID-19 ini tidak akan pernah terselesaikan dan makin panjang kita terbelenggu dengan situasi PSBB yang sesungguhnya masyarakat juga sudah letih dengan pembatasan-pembatasan ini," tuturnya.

Bersyukur
Direktur Operasional TAN Group, Cindy Suryadji, membenarkan bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan datang dan memantau langsung kesiapan restoran NARA Senopati milik TAN Group dalam mengikuti protokol Covid sesuai SK dan Pergub terbaru.

"Alhamdulillah, beliau puas dan memberi apresiasi atas komitmen dan inovasi kami. Salah satunya dengan metode touchless menu yang kami lakukan," ucapnya dalam pesan singkat yang diterima di Jakarta, Minggu.

Lebih lanjut, dia mengatakan TAN Group mengucapkan terima kasih kepada Pak Gubernur Anies yang telah memberikan kesempatan bagi para pekerja Food and Beverages yang sebelumnya kehilangan pekerjaannya, agar bisa kembali lagi bekerja.

Diketahui, TAN Group adalah salah satu perusahaan yang memiliki beberapa brand ternama di area Senopati, Jakarta Selatan. Di antaranya, NARA, The Brotherhood, The Neighbourhood, Glasshouse, Kenjiro, Beer Brother, Kopi Nakal dan Nasi Nakal.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020