Jakarta (ANTARA) - Para ilmuwan percaya cara utama penyebaran COVID-19 melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi melalui sekresi mulut dan hidung, termasuk air liur dan tetesan pernapasan yang dikeluarkan dari mulut atau hidung ketika seseorang batuk, bersin, berbicara atau bernyanyi.

Tapi bagaimana dengan merokok?

Jika orang yang berdiri di sebelah Anda menghembuskan asap rokok ke arah Anda (lalu dia ternyata positif COVID-19), apakah dia bisa menyebabkan Anda terkena COVID-19?

Mungkin saja. Meskipun tidak ada penelitian yang mempelajari secara langsung perokok pasif dan penyebaran virus SARS CoV-2, tetesan atau droplet yang sama yang seperti saat seseorang batuk, bersin, atau berbicara dihembuskan perokok.

Selain itu, mungkin saja partikel menguap yang lebih kecil yang dilepaskan saat berbicara, bernyanyi, dan merokok dapat ditularkan melalui aerosolisasi (yaitu tinggal di udara untuk waktu yang lama), menurut Julie Lyou ahli paru di St. Jude Medical Center di Fullerton, California, seperti dilansir Health.

Baca juga: Otoritas sebut Hong Kong di ambang gelombang besar wabah COVID-19

Baca juga: Waspadai penyakit pernapasan legionnaire muncul selama COVID-19


Hal ini berarti Anda mungkin dapat terkena COVID-19 sebagai perokok pasif.

“Masuk akal menganggap asap yang terdiri dari tetesan pernapasan, dapat menyebabkan penularan COVID-19,” ujar Osita Onugha, ahli bedah toraks dan asisten profesor onkologi bedah toraks di John Wayne Cancer Institute, Providence Saint John's Health Center, Santa Monica, California.

Ada juga satu perbedaan penting antara menghembuskan napas dan mengembuskan asap. Anda dapat bernapas melalui masker, tetapi tidak dapat merokok sambil mengenakan masker.

“Karena virus corona baru menyebar melalui kontak langsung dari orang ke orang, aktivitas yang mencakup kontak dekat (kurang dari enam kaki atau dua meter) tanpa masker harus dihindari, termasuk menjadi perokok pasif, " ujar Lyou.

“Merokok mengharuskan si perokok melepas masker, jadi ini dianggap lingkungan berisiko tinggi bagi siapa pun di sekitarnya," imbuh dia.

Meskipun tidak ada bukti asap membuat virus menyebar lebih jauh, Dr. Onugha mengatakan, tidak ada jarak aman yang dapat direkomendasikan untuk melindungi seseorang saat berdiri di sekitar perokok.

Dia menyarankan orang-orang mengenakan masker demi meminimalkan risiko penularan COVID-19 dari perokok.

Baca juga: Tips singkirkan stres akibat pandemi corona dalam lima menit

Baca juga: Kontribusi perusahaan otomotif global untuk lawan corona

Baca juga: 93 persen anak-anak di dunia terpapar udara beracun setiap hari

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020