COVID-19 membuat ekonomi Indonesia dan Filipina mengalami kontraksi. Oleh sebab itu, pada JWG kali ini kedua delegasi sepakat memperkuat kolaborasi dan kerja sama, termasuk mencari jalan keluar dari permasalahan dagang yang dihadapi selama ini
Jakarta (ANTARA) - Indonesia dan Filipina memperkuat kerja sama perdagangan, investasi, dan ekonomi kreatif di tengah pandemi COVID-19 melalui forum bilateral “The Joint Working Group on Trade, Investments, Handicrafts, and Shipping (JWG-TIHS)”.

“COVID-19 membuat ekonomi Indonesia dan Filipina mengalami kontraksi. Oleh sebab itu, pada JWG kali ini kedua delegasi sepakat memperkuat kolaborasi dan kerja sama, termasuk mencari jalan keluar dari permasalahan dagang yang dihadapi selama ini,” kata Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo lewat keterangan resmi diterima di Jakarta, Rabu.

Pertemuan JWG tahun ini merupakan penyelenggaraan ke-8 dan diselenggarakan secara virtual pada Selasa (11/8).

Pertemuan tersebut dipimpin oleh Iman Pambagyo dan Undersecretary for Industry Development and Trade Policy Group Filipina, Ceferino S Rodolfo.

Iman menjelaskan, dalam pertemuan JWG ini dibahas enam inisiatif kerja sama dan dialog, yaitu MoU on Investment Promotion Cooperation, MoU on Halal, MoU on Creative Economy Cooperation, MoU on Marine and Fisheries Cooperation, Dialog Industri Tembaga, dan Dialog Industri Tekstil.

Pada pertemuan itu juga dibahas berbagai isu dagang yang dihadapi masing-masing negara. Indonesia mengangkat tiga isu, yaitu penggunaan instrumen special safeguard (SSG) terhadap kopi instan Indonesia, rencana investigasi safeguard atas impor kendaraan bermotor, dan isu pendaftaran produk obat pada food and drug administration (FDA) Filipina selama masa pandemi COVID-19.

Sementara itu, Filipina mengangkat isu eksportasi produk pertanian, peternakan, dan minuman olahan ke Indonesia.

“Melalui pembahasan dalam pertemuan ini, diharapkan arus perdagangan kedua negara akan semakin lancar dan ekonomi Indonesia dan Filipina dapat bangkit kembali pasca COVID-19,” ujar Iman.

Total perdagangan Indonesia dan Filipina pada 2019 mencapai 7,6 miliar dolar AS dengan surplus bagi Indonesia sebesar 5,9 miliar dolar AS.

Produk impor utama Indonesia dari Filipina pada 2019 adalah tembaga dimurnikan sebesar 86 juta dolar AS, polimer dari propilena 65 juta dolar AS, bagian dan aksesoris kendaraan bermotor 63 juta dolar AS, mesin cetak 65 juta dolar AS, dan ketel uap air 45 juta dolar AS.

Baca juga: Indonesia-Inggris sepakat selesaikan kajian perdagangan tahun ini

Baca juga: RI jajaki kesepakatan dagang virtual bidang otomotif dengan Italia

Baca juga: Kerja sama Perdagangan dan Pariwisata RI-Kamboja catat peningkatan

Baca juga: Mendag gandeng pelaku usaha India tingkatkan perdagangan

Baca juga: RI-Belanda genjot kerja sama perdagangan, investasi dan pariwisata

 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020