Palembang (ANTARA News) - Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB PTMSI) meminta maaf atas gagalnya pencapaian target tim tenis meja pada SEA Games XXV Laos.

Sekretaris Umum Pengurus Provinsi PTMSI Sumatra Selatan Tony Pusriyadi di Palembang Minggu mengatakan, permintaan maaf yang ditandatangani oleh Ketua PB PTMSI Dr Taher itu telah diedarkan ke seluruh Pengurus PTMSI tingkat daerah, termasuk Sumsel.

"Kami telah menerima surat resmi dari PB yang menyatakan permintaan maaf atas hasil kurang memuaskan yang diraih oleh atlet tenis meja Indonesia di SEA Games Laos, beberapa waktu lalu," ujar dia.

Dia menjelaskan, isi surat menyatakan dua poin utama, yakni ketua PB merasa patut disalahkan karena gagal mencapai target satu medali emas dan hanya meraih satu medali perunggu dari kategori beregu putra.

Kemudian, Ketua PB juga meminta diberikan kesempatan untuk memperbaiki hasil buruk ini pada SEAG XXVI di Jakarta, tahun 2011.

Hasil yang dicapai tim tenis meja Indonesia di SEAG Laos ini, jauh menurun dibanding SEA Games 2007 di Thailand yang membawa pulang satu perak dan tiga perunggu.

Saat itu, hasil satu perak dan tiga perunggu pun dianggap sebagai kegagalan karena pada SEAG 2005 di Filipina, satu keping medali emas berhasil diraih oleh M Hussein lewat nomor paling bergengsi, tunggal putra.

Namun, Pengurus Provinsi PTMSI Sumsel juga memahami mengapa hasil negatif ini diperoleh tim tenis meja Indonesia.

"Pada SEA Games ini memang PB PTMSI mengambil langkah berani dengan mengirimkan atlet muda usia junior dan hanya menurunkan M Husein sebagai atlet yang sudah berpengalaman di SEA Games," ucap dia.

Menurut dia, hal ini patut diapresiasi mengingat yang lebih diutamakan oleh PB PTMSI adalah regenerasi atlet untuk kesiapan Indonesia menghadapi event berikutnya.

"Target PB adalah meraih medali emas di SEA Games XXVI saat Indonesia menjadi tuan rumah, sedangkan SEA Games Laos hanya sebagai target antara saja. Selain itu, PB juga memasang target medali di Olimpiade London tahun 2012," ujar dia.

Tim tenis meja Indonesia mengalami masa paling kelam di ajang SEAG pada SEA Games Laos ini.

Dari tujuh nomor yang diikuti, hanya mampu mengantongi satu medali perunggu lewat nomor beregu putra.

Tim tenis meja beregu putra yang diperkuat pemain senior David Jacob, Yon Mardiyono, serta dua pemain junior yakni Ficky Supit dan Gilang Maulana, terhenti di semifinal setelah ditundukkan Thailand 1-3.

Hasil paling menyedihkan dialami kelompok putri karena tidak satu pun lolos ke babak empat besar.

Dengan hasil buruk ini, biaya besar yang telah dikeluarkan untuk menggaji pelatih asal Cina serta latihan sekitar enam bulan di negara raksasa tenis meja itu pun seakan menguap sia-sia.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009