Atase Perdagangan dan ITPC diharapkan dapat mempertemukan buyer potensial dari negaranya dengan eksportir vanili bernilai tambah dari Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengerahkan para perwakilan perdagangan di luar negeri yaitu para Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) untuk mempromosikan produk-produk vanili bernilai tambah, mengingat besarnya potensi Indonesia menjadi basis ekspor vanili terbesar di dunia.

“Hilirisasi dari pengolahan komoditas vanili, selain memberi nilai tambah dan meningkatkan daya saing, dapat memperbesar nilai ekspor vanili Tanah Air. Untuk itu, kami mengharapkan peran strategis dari Atase Perdagangan dan ITPC untuk mempromosikan produk-produk vanili bernilai tambah,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Kasan lewat keterangannya di Jakarta, Kamis.

Menurut Kasan, salah satu hal yang dapat dicapai adalah melalui diversifikasi produk ekspor dengan tidak bergantung pada bahan mentah, tapi juga pengembangan hilirisasi produk olahan vanili.

Baca juga: Vanili kering Poso tembus pasar ekspor, tujuan utama Prancis

“Kemendag akan memfasilitasi temu bisnis daring para pelaku usaha Indonesia untuk menembus pasar internasional. Atase Perdagangan dan ITPC diharapkan dapat mempertemukan buyer potensial dari negaranya dengan eksportir vanili bernilai tambah dari Indonesia,” imbuh Kasan. Saat ini terdapat lebih dari 110 jenis tanaman vanili di dunia. Namun, yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku industri makanan dan minuman olahan serta sebagai komoditas ekspor Indonesia adalah jenis Vanilla Planifolia.

Baca juga: Pengusaha Belgia bakal investasi vanili di Flores

Menurut Direktur Pengembangan Produk Ekspor Olvy Andrianita, pengolahan vanili menjadi produk bernilai tambah seperti ekstrak, sari, oleoresin, maupun bubuk, dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industri kuliner.

Selain itu, vanili juga dapat digunakan sebagai bahan baku kosmetik, parfum, herbal, dan minyak esensial.

Vanili kerap disebut sebagai emas hijau karena memiliki nilai ekonomis serta harga jual yang tinggi. Biji vanili mencapai harga tertinggi di tahun 2018, yakni 650 dolar AS per kilogram Sedangkan pada 2020, harga biji vanili terkoreksi menjadi 200 dolar AS per kg.

Baca juga: Mengembalikan kejayaan vanili, emas hijau, Temanggung

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020