London (ANTARA News/AFP) - Harga minyak naik pada Senin waktu setempat, karena negara penghasil minyak mentah OPEC mengisyaratkan bahwa mereka akan memutuskan untuk tidak membuat perubahan tingkat produksi pada pertemuan yang akan datang.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah light sweet pengiriman Januari, naik 58 sen menjadi 73,94 dolar per barel.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Februari meningkat 40 sen menjadi 74,15 dolar pada perdagangan sore di London.

Produsen minyak OPEC telah mencapai konsensus untuk mempertahankan tingkat produksi dalam harga yang nyaman, Sekjen OPEC menyatakan Senin, jelang pertemuan kartel di Angola.

"Ada kesepakatan bahwa tidak ada perubahan," kata Abdullah El-Badri kepada wartawan, mengatakan peningkatan tingkat produksi tahun depan "tidak pada radar kami kali ini."

Produsen minyak OPEC bertemu Selasa pada pertemuan pertama mereka yang diselenggarakan raksasa produsen minyak mentah baru Afrika, Angola dan diperkirakan mempertahankan pengurangan kuota darurat yang disetujui setahun yang lalu di tengah menguatnya harga dan tingginya stok.

"Jika anda melihat harga, sangat nyaman, tapi jika anda melihat fundamental, terutama persediaan ... stok, mereka agak tinggi. Jadi kita harus melakukan sesuatu tentang hal ini," kata Badri.

"Saya akan meminta para menteri untuk lebih mematuhi" dengan kuota yang diperkenalkan Januari, ia menambahkan. Kepatuhan telah menyusut tapi pengamat mengatakan bahwa para menteri telah berarti sedikit nyata untuk menegakkan itu.

Pertemuan Selasa menutup setahun pemulihan harga minyak, yang telah lebih dari dua kali lipat sejak kartel menetapkan pemotongan kuota ketat di tengah krisis ekonomi mendalam 12 bulan yang lalu.

Pada Januari kartel OPEC melakukan pengurangan produksi total 4,2 juta barel per hari, yang membantu harga lebih dari dua kali lipat dari posisi terendah sekitar 32 dolar pada Desember.

Beberapa menteri OPEC telah mengatakan harga minyak saat ini - yang telah melayang sekitar 75 dolar per barel - nyaman bagi 12 anggotanya.

Sementara pasar mengabaikans sengketa perbatasan antara produsen minyak utama Iran dan Irak, kata para pedagang.

"Pasar mengambil berita cantik (dari sengketaperbatasan Iran-Irak ), "kata Clarence Chu, pedagang minyak di Hudson Capital Energy di Singapura.

"Pada awalnya ada beberapa kegugupan, tapi sekarang mereka tidak terlalu bersangkutan. Pasukan Iran tetap di perbatasan Irak pada Senin walaupun telah ditarik dari sumur minyak di sepanjang perbatasan yang disengketakan kedua negara," kata politikus lokal.

Sementara itu juru bicara kementerian minyak Assem Jihad, mengatakan sumur minyak belum dikembangkan, dan tidak ada warga Irak telah bekerja untuk mengekstrak minyak sebelum Iran mengambil alih minggu lalu.

Fasilitas itu terletak di wilayah sengketa sekitar 100 meter dari perbatasan Iran, menurut pejabat Irak. Iran mengatakan sumur minyak jatuh di dalam perbatasan.

Pada Jumat, Perusahaan Minyak milik negara Irak, South Oil Company di ibukota provinsi Maysan, Amara sekitar selusin pasukan dan teknisi Iran telah tiba di lapangan, menguasai Sumur 4 dan mengangkat bendera Iran.

Ini adalah insiden serius pertama antara kedua tetangga sejak invasi pimpinan Amerika pada 2003 yang menggulingkan Saddam Hussein, pasukan yang berjuang pada 1980-1988 berperang terhadap Iran.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009