Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama PT PLN Fahmi Mochtar mengaku pasrah jika kelak tidak lagi menjadi orang nomor satu di perusahaan itu."Saya biasa saja dengan pemberhentian ini, karena sebagai direksi kita bersikap profesional," kata Fahmi Mochtar, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa malam.

Fahmi datang menemui Menneg BUMN Mustafa Abubakar untuk mengambil surat pemberhentian, sekaligus undangan untuk pelantikan direksi baru PLN.

Sebelumnya Mustafa memastikan bahwa Fahmi Mochtar akan digantikan oleh Dahlan Iskan, CEO Jawa Pos Grup.

Pelantikan Dahlan Iskan bersama delapan direksi dan tujuh komisaris akan digelar pada Rabu (23/12) di Kantor Pusat PLN.

"Besok saya pasti datang," katanya.

Fahmi menjelaskan bahwa dirinya sudah mengetahui struktur organisasi dan orang-orang yang akan ditempatkan sebagai direksi PLN, karena sudah pernah dibahas sebelumnya.

"Sudah pernah kami bahas. Kami memang merasa perlu ada perombakan," ujarnya.

Ia memberi bocoran, bahwa direksi yang tetap pada posisi direksi manajemen baru yaitu Direktur Jawa Madura-Bali, Murtaqi Syamsudin, dan Direktur Keuangan Setia Anggoro Dewo.

"Mereka tetap direksi, namun posisinya berubah tapi saya lupa. Untuk tahu lengkapnya nanti saja, besok," katanya.

Fahmi sendiri baru menjabat dirut PLN sejak Maret 2008, menggantikan dirut sebelumnya Eddie Widiono.

Karir Fahmi kelahiran Plaju Sumatera Selatan, 2 Januari 1957 ini sebelumnya melejit setelah menjabat GM Distribusi PLN, Jawa Timur.

Terkait rencana pria jebolan Teknik Elektro ITB 1975 ini setelah tidak lagi berkarir perusahaan setrum milik negara tersebut, Fahmi mengaku belum mendapat tawaran baru.

"Saya justru akan menciptakan usaha-usaha baru, apakah masih di listrik, nanti kita lihat. Atau masih berkarir di BUMN, saya belum tahu," ujarnya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009