Data-data, informasi, dan intelijen kami punya lebih baik sehingga pengambilan keputusan betul-betul dilakukan secara terukur
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan pemerintah selalu mengambil keputusan secara terukur karena memiliki data dan informasi, yang paling lengkap.

"Kami kan punya informasi yang paling lengkap. Jadi, proses pengambilan keputusan tidak akan mungkin orang lebih baik dari kami. Data-data, informasi, dan intelijen kami punya lebih baik sehingga pengambilan keputusan betul-betul dilakukan secara terukur," katanya dalam pidato ilmiah memperingati Dies Natalies IV Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia yang disiarkan daring di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Luhut: kalau resesi, kita siap hadapi

Ia juga menyebut dengan informasi yang lengkap dan kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang rinci dan tidak ragu mengecek langsung hingga tingkat bawah, kebijakan akan diputuskan secara terukur.

"Apalagi dengan Presiden Jokowi yang mau ngecek ke bawah, itu betul-betul sangat membuat kita tajam buat keputusan," imbuhnya.

Luhut pun mengaku sedih melihat banyak kalangan intelektual yang hanya melihat kebijakan sepotong-sepotong lalu langsung memberi komentar.

Ia mencontohkan saat pemerintah memutuskan untuk memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di saat banyak pihak mendesak untuk diberlakukan penguncian  (lockdown).

"Kita terus terang Maret-April itu agak grogi karena orang desak lockdown. Tapi, kami sarankan Presiden untuk tenang dulu, karena ini barang baru dan kita belum tahu ini. Kita kaji, lihat, akhirnya sepakat jangan lockdown. Padahal, di luar ada yang kasih (pilihan lockdown) meski informasinya cuma satu. Kita (pemerintah) kan dengar semua," ungkapnya.

Kini, ekonomi sejumlah negara yang menerapkan lockdown jeblok. Sementara Indonesia, yang di awal dikritik karena keputusan PSBB, justru kini dipuji banyak pihak karena berhasil menekan perlambatan ekonomi karena dampak lockdown.

"Begitu terapkan PSBB, India lockdown, negara mana (lakukan) lockdown, boom! Ekonominya jeblok. Sekarang orang puji kita tidak melakukan lockdown ini," katanya.

Baca juga: Luhut: Saya sih optimis tidak ada "second Wave" COVID-19 di Indonesia
Baca juga: Lembaga keuangan AS minati kerja sama empat bidang di Indonesia

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020