Medan (ANTARA News) - Para aktivis perempuan menemukan sekitar delapan nama yang diperkirakan terlibat dalam gerakan perempuan di Sumatera Utara yang patut dihargai, diantaranya Ani Idrus.

Seorang aktivis perempuan, Meuthia Fadila Fachrudin, di Medan, Kamis, mengatakan, temuan beberapa nama itu berdasarkan masukan dari beberapa elemen aktivis perempuan, masyarakat dan sejarawan.

"Temuan delapan nama itu masih bagian dari tahap penggalian data," kata Ketua Pusat Studi Gender dan Perlindungan Anak (PSGPA) Universitas Negeri Medan itu.

Ani Idrus, misalnya, dianggap sebagai perempuan yang turut mengangkat gaung perempuan di dunia jurnalistik.

Selain itu, Anisa Kahar juga kerap dikenal sebagai aktivis perempuan melalui tulisan-tulisannya di media "Dunia Wanita" yang mulai terbit tahun 1947. Bahkan, ia juga dikenal sebagai aktivis Aisyiah.

Ia menambahkan, tokoh perempuan yang bergerak di dunia politik, yaitu Rohani Darus yang menjadi wali kota perempuan pertama di Sumatera Utara dan memimpin Kota Tebing Tinggi selama dua periode, 1990-1995 dan 1995-2000.

Tokoh perempuan lainnya, Djanius Jamin, tercatat sebagai perempuan pertama yang menjadi anggota DPRD Gotong Royong pada tahun 1970.

"Kemungkinan masih banyak lagi perempuan yang terlibat dalam gerakan-gerakan yang mengangkat kehidupan perempuan," katanya.

Aktivis perempuan lainnya, Dina Lumbantobing sebelumnya mengatakan, ternyata sistem sosial, budaya dan adat yang masih banyak menempatkan perempuan sebagai posisi kedua (subordinat).

Kondisi tersebut kini mulai banyak ditentang, terlihat dari banyaknya gerakan-gerakan perempuan Sumut yang menolak segala bentuk diskriminasi terhadap kaum mereka melalui berbagai upaya dan media.

Ia menjelaskan, berbagai gerakan perempuan itu disayangkan tidak terdokumentasi dengan baik, sehingga sulit untuk dijadikan referensi gerakan bagi perempuan masa kini.

Dina berharap setiap perempuan yang tergerak melakukan berbagai gerakan yang membela kaumnya itu menuliskan setiap jejak mereka.

Peremuan yang dinilai menjadi aktor gerakan perempuan Sumut lainnya yaitu Basyirah Lubis (penggagas Gedung Kartini), Nurmina Siregar (pendiri Perwari), Terang Singarimbun (penggagas Gedung Wanita Karo) dan Mamat Munthe (Tokoh Adat dan Parsinabul). (*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009