Tokyo (ANTARA) - Kaisar Naruhito pada Sabtu mengungkapkan "penyesalan yang mendalam" atas masa perang yang dijalani Jepang dan ia berdoa untuk perdamaian dunia. 

Jepang pada Sabtu memperingati pernyataan menyerah kepada Sekutu pada 1945, yang menandai berakhirnya Perang Dunia Kedua.

"Saya sangat berharap kerusakan akibat perang tidak akan terulang lagi," kata Naruhito, 60 tahun, pada upacara mengenang para korban perang.

Naruhito, cucu Kaisar Hirohito, adalah raja pertama Jepang yang lahir setelah perang. Dia naik tahta tahun lalu setelah ayahnya, Akihito, menurunkan tahta itu kepadanya.

Naruhito, bersama dengan Permaisuri Masako jarang muncul di publik sejak wabah virus corona di Jepang memburuk awal tahun ini.

Ia juga mengungkapkan harapan bahwa Jepang dapat bersatu untuk mengatasi pandemi.

Beberapa pekan terakhir, Jepang kembali mencatatkan lonjakan kasus COVID-19, yang bukan hanya terjadi di Ibu Kota Tokyo, namun juga sejumlah kota lain. Jumlah kasus secara akumulatif sejauh ini  tercatat hampir 40.000 kasus.

Secara nasional, Jepang memberlakukan status darurat pada April yang kemudian dicabut per akhir Mei karena penambahan kasus sudah menurun. Kini, seiring dengan angka kasus yang meningkat di sejumlah wilayah, pemerintah belum menerapkan lagi kebijakan yang sama.

Sumber: Reuters

Baca juga: Kaisar Jepang Akihito turun tahta setelah tiga dekade berkuasa

Baca juga: Kaisar baru Jepang janji berikan yang terbaik bagi rakyat

Baca juga: Patung PM Abe membungkuk ke wanita penghibur picu kemarahan Jepang


 

Ma’ruf Amin ke Jepang hadiri penobatan Kaisar Naruhito

Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020