Kediri (ANTARA News) - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Marzuki Ali, meminta kalangan santri dan para ulama untuk tetap meyakini bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersih dari segala tuduhan keterlibatan dalam kasus Bank Century.

"Percayalah, beliau telah menyampaikan kepada saya bahwa beliau bersih dari masalah itu," katanya di depan para ulama dan santri yang menghadiri acara haul pendiri Pondok Pesantren Alfalah, KH Ahmad Djazuli Utsman, di Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Sabtu.

Menurut dia, persoalan yang dihadapi Presiden di tengah merealisasikan program 100 hari pemerintahannya itu merupakan cobaan dan ujian.

"Saat beliau sedang semangat-semangatnya menyusun program 100 hari untuk menjalankan program pemerintahan lima tahun ke depan, apa yang terjadi saudara-saudaraku? Banyak sekali cobaan yang dialami beliau," katanya dalam acara haul yang dihadiri ribuan alumni Ponpes Alfalah itu.

Karena itu, dia berharap masyarakat tidak mempercayai isu-isu dan informasi-informasi yang tidak bernar sehingga proses demokrasi di Indonesia bisa berjalan lebih baik lagi.

"Bapak Presiden juga telah menyampaikan kepada saya, agar kami di DPR mebuka seterang-terangnya masalah Bank Century tanpa ragu-ragu. Apabila ada tindak pidana yang menyesatkan, silakan ditindaklanjuti, silakan aparat penegak hukum menindaklanjutinya, apakah itu KPK, kejaksaan ataupun kepolisian. Mari kita tegakkan hukum demi keadilan dan demi kesejahteraan rakyat Indonesia," kata mantan Sekjen DPP DPP Partai Demokrat itu.

Marzuki Ali juga mengajak para ulama dan santri serta alumni santri yang menghadiri haul itu, untuk bersama-sama mendoakan Presiden Yudhoyono agar tetap kuat menghadapi cobaan dalam menjalankan amanat yang diberikan rakyat.

"Dalam kesempatan yang sangat mulia ini, saya sampaikan bahwa saya minta doakan kami juga Bapak Susilo Bambang Yudhoyono agar tetap tegar dan ikhlas dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai Presiden RI sehingga dapat membawa bangsa ini lima tahun ke depan lebih baik dan menyejahterakan rakyat," kata pengasuh Ponpes Alihsan, Palembang, Sumatra Selatan itu.

Ia meyakinkan para ulama dan santri bahwa Presiden tidak berubah sejak pertama kali terpilih sebagai Presiden RI pada 2004 sampai sekarang. "Beliau tetap mengemban apa yang diamanatkan masyarakat," katanya.

Kedatangan Marzuki Ali ke Ponpes Alfalah itu merupakan yang kedua kalinya. "Saat pilpres lalu sebenarnya saya datang ke sini, namun karena para ulama sedang dikumpulkan oleh salah satu pasangan calon, saya hanya bisa ditemui Kiai Munif (salah satu pengasuh Ponpes Alfalah). Saya sangat bahagia, karena diterima dengan baik oleh beliau," katanya.

Selain ribuan santri dan alumni santri, haul KH Ahmad Djazuli Utsman itu dihadiri KH Maimun Zubair (pengasuh Ponpes Al Anwar, Sarang, Rembang, Jateng), KH Muhammad Syubadar (pengasuh Ponpes Besuk, Pasuruan, Jatim), KH Sholahuddin Wahid (pengasuh Ponpes Tebuireng, Jombang, Jatim).

Sholahuddin yang disebut-sebut sebagai kandidat Ketua PBNU itu ditunjuk sebagai pembicara utama dalam acara tersebut.

Tak ketinggalan pula KH Zainuddin Djazuli dan KH Nurul Huda Djazuli serta beberapa putra dan putri almarhum KH Ahmad Djazuli Utsman.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009