Paris (ANTARA) - Kementerian Kesehatan Prancis pada Minggu melaporkan 3.015 infeksi baru virus corona selama 24 jam terakhir, hari kedua berturut-turut jumlah kasus baru di atas 3.000.

Namun angka tersebut lebih rendah dibanding 3.310 kasus yang tercatat pada Sabtu, menandai jumlah tinggi pascapenguncian, menurut data kementerian.

Lonjakan tajam kasus COVID-19 di Prancis membuat otoritas di dua kota terbesar negara itu, yakni Paris dan Marseille, memperluas zona yang mewajibkan penggunaan masker di luar ruangan, sementara pemerintah akan mengusulkan penggunaan masker di tempat kerja.

Lonjakan kasus juga memicu Inggris memberlakukan karantina 14 hari bagi pendatang asal Prancis pada Sabtu.

Baca juga: Prancis laporkan 3.376 kasus baru COVID-19 dalam tiga hari terakhir

Jumlah klaster COVID-19 yang sedang diselidiki di Prancis bertambah menjadi 263, menurut pernyataan situs kementerian.

Jumlah pasien rawat inap naik tipis menjadi 4.860, menambah peningkatan sehari sebelumnya. Sementara itu, jumlah pasien di unit perawatan intensif (ICU) tidak berubah yakni 376 pasien setelah sebelumnya sempat bertambah, katanya.

Jumlah kematian kumulatif akibat COVID-19 di Prancis untuk rumah sakit dan panti jompo menjadi 30.410, katanya.

Sumber: Reuters

Baca juga: Prancis berencana wajibkan masker di ruang kerja demi tekan COVID-19
Baca juga: Paris, Marseille diumumkan sebagai zona berisiko tinggi COVID-19

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020