Jakarta (ANTARA) - Ronnie O'Sullivan melancarkan serbuan maut untuk balik menghancurkan Kyren Wilson 18-8 guna menyabet gelar juara dunia snooker keenam kalinya, Minggu.

Crucible Theatre di Sheffield sepertinya hendak menyajikan drama ketika Wilson pulih dari ketertinggalan 2-8 pada laga Sabtu guna menyalip 10-7 semalam dan kemudian memenangkan laga pembuka Minggu untuk menutup celah sampai dua frame.

Namun O'Sullivan yang tak tersentuh pada laga Sabtu, memasukkan bola merah pada awal frame kedua hari itu dan berlanjut untuk berubah ke semacam sikap tidak mengenal lelah dalam menembus tembok yang sudah menjadi trademark dia, untuk kemudian mencatat kemenangan beruntun pada delapan frame berturut-turut.

Atlet snooker berusia 44 tahun yang memasuki sesi malam dengan menggenggam keunggulan 17-8 itu cuma perlu satu frame lagi untuk meletakkan tangannya di trofi kejuaraan dunia yang pertama kali dia rebut pada 2001 tersebut, dan kemudian 2004, 2008, 2012 dan 2013.

Baca juga: Joshua Cheptegei pecahkan rekor dunia lari di tengah pandemi
Baca juga: Petinju putri Indonesia Felmi Sumaehe selangkah lagi jadi juara dunia


Dan tak ada lagi kebangkitan nan ajaib dari Wilson ketika O'Sullivan yang sejak lama disanjung sebagai bakat paling menawan dalam olahraga ini, memastikan gelar juara lewat break anggun untuk angka 96.

"Saya tak pernah terlalu memikirkan gelar juara. Waktu saya kecil dulu saya tak pernah memimpikan akan ada di sini. Berada di sini dan mencatat semua kemenangan ini adalah impian yang menjadi kenyataan," kata O'Sullivan seperti dikutip Reuters, Senin.

Dia menjadi juara lewat kemenangan final dengan marjin terbesar dalam kurun 12 tahun terakhir ketika O'Sullivan yang sama mengalahkan rekan senegaranya Ali Carter dalam skor yang sama.

O'Sullivan adalah juara tertua sejak Ray Reardon yang berusia 45 tahun saat berjaya pada 1978, dan sejajar dengan atlet snooker Inggris asal Wales Steve Davis dalam daftar atlet yang beberapa kali menjadi juara dunia, terpaut satu trofi dari pemegang rekor era modern Stephen Hendry.

Setelah pertarungan semifinal yang sengit di mana baik O'Sullivan maupun Wilson memenangkan thriller frame terakhir, laga final ini seperti antiklimaks dari kompetisi yang dihadiri sejumlah kecil penonton setelah pembatasan terkait COVID-19 dilonggarkan pemerintah Inggris.

Turnamen ini awalnya dipilih sebagai bagian dari program percontohan dari pemerintah Inggris bagi kembalinya penonton menyaksikan langsung pertandingan olahraga, namun melonjaknya lagi jumlah kasus infeksi virus corona telah menggagalkan program itu pada awal turnamen ini.

Baca juga: Juara dunia lari asal Kenya positif terpapar COVID-19
Baca juga: Drew McIntyre jadi juara dunia WWE di tengah pandemi

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020