Jakarta (ANTARA) - Game Angry Birds kembali laris dimainkan setelah pertama kali dirilis sekitar 10 tahun yang lalu, karena pandemi virus corona.

Rovio, pengembang game Angry Birds, diberitakan laman Phone Arena, Senin, meraih kenaikan keuntungan operasional yang sudah disesuaikan 160 persen secara year-on-year pada periode April-Juni.

"Kami mencapai rekor pendapatan dari game tertinggi karena performa kuat game utama kami. Dampak keseluruhan dari COVID-19, terlihat dalam tingginya jumlah unduhan, pengguna aktif harian dan keterikatan pemain. Puncaknya pada akhir April," kata CEO Rovio, Kati Levoranta.

Mereka mengantongi laba operasional sebesar 16,4 juta dolar Amerika Serikat pada kuartal kedua tahun ini.

Kuartal kedua tahun lalu, Rovio mendapatkan laba operasional yang telah disesuaikan sebanyak 6,3 juta miliar dolar Amerika Serikat.

Sementara itu, pendapatan mereka turun 3,6 persen menjadi 82 juta dolar AS karena hasil film Angry Birds yang tidak begitu besar.

Game Angry Birds pertama kali keluar pada 2009 lalu, salah satu game mobile yang paling populer. Game itu kemudian diadopsi menjadi film panjang pada 2016 lalu, film kedua rilis pada 2019.

Tidak berhenti di situ, Angry Birds juga dijadikan taman bermain antara lain di China dan Malaysia, Phone Arena dikutip Senin.



Baca juga: Nicki Minaj isi suara film "Angry Bird Movie 2"

Baca juga: Ada permainan basket tersembunyi di Facebook Messenger

Baca juga: Pembuat Angry Birds pangkas pegawai

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020