Lebak (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengeluarkan peringatan kewaspadaan badai petir untuk mengurangi risiko yang dapat menimbulkan korban jiwa.

"Peringatan kewaspadaan itu sehubungan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) potensi hujan lebat, angin kencang dan badai petir cukup berpeluang di wilayah Lebak," kata Rohmat, petugas BPBD Kabupaten Lebak, Selasa.

Potensi badai petir berpeluang di sejumlah wilayah Kabupaten Lebak bagian Lebak selatan, Lebak bagian tengah dan Lebak bagian utara.

Bahkan, sambaran petir di Kecamatan Cilograng menyebabkan 23 orang menjadi korban dan tiga diantaranya meninggal dunia, delapan dirujuk ke RSUD Pelabuhanratu, Sukabumi serta 12 orang dirawat di Puskesmas Cilograng.

Baca juga: Warga korban disambar petir di Lebak mulai membaik

Baca juga: RSUD Palabuhanratu rawat lima pasien kritis akibat tersambar petir


BPBD Lebak terus menyampaikan peringatan kewaspadaan cuaca ekstrem ke aparatur kecamatan, desa, kelurahan dan relawan.

Peluang badai petir disertai hujan lebat sekitar pukul 13.00 WIB sampai 15.30 WIB sehingga warga tetap waspada agar tidak menimbulkan korban jiwa.

Sebab, potensi badai petir sangat membahayakan dan bisa menimbulkan korban jiwa jika terkena manusia.

"Kami meminta warga satu pekan ke depan agar meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya badai petir itu," ujarnya menjelaskan.

Menurut dia, jika cuaca ekstrem yang disertai sambaran petir maka masyarakat sebaiknya tidak berada di lahan tanah lapang, pesisir pantai, areal persawahan maupun di atas genteng rumah.

Selama ini, lokasi-lokasi seperti itu berdasarkan pengalaman sangat berpeluang terkena sambaran petir.

"Kami berharap warga tetap waspada jika hujan lebat disertai badai petir itu," kata Rohmat.

Sementara itu, sejumlah masyarakat Cibadak Kabupaten Lebak mengaku bahwa wilayahnya sebagai langganan terkena badai petir, bahkan tahun lalu memakan korban jiwa.

Karena itu, masyarakat di sini jika cuaca ekstrem selalu waspada dan berada di rumah.

Selain itu juga mereka mematikan televisi dan handphone, karena khawatir terkena sambaran petir.

"Kami merasa ketakutan bila berlangsung sambaran petir disertai angin kencang dan hujan lebat," kata Ujang, seorang warga Cibadak, Kabupaten Lebak.*

Baca juga: Puluhan warga Lebak tersambar petir

Baca juga: Hujan angin terjang Rangkasbitung, puluhan pohon roboh

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020