Denpasar (ANTARA News) - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan melepas sepuluh ekor burung jalak putih (leocopsar rothschildi) ke habitatnya dalam rangkaian kunjungan dua harinya ke Taman Nasional Bali Barat (TNBB) di Bali.

"Kesepuluh ekor jalak putih yang dilepas ke habitatnya tersebut seluruhnya merupakan hasil penangkaran," kata Kepala TNBB Drs Bambang Darmaja di Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Kamis.

Menhut Zulkifli Hasan antara lain didampingi Dirjen Bina Produksi Departemen Kehutanan Dr Hadi Daryanto melakukan kunjungan kerja selama dua hari di Bali dengan berbagai aktivitas, termasuk melepas 30 ekor tukik (anak penyu).

Pelepasan maskot fauna Pulau Dewata ke alam bebas itu dilakukan di habitatnya di sekitar daerah Brumbun TNBB.

"Si jambul indah" yang bersuara merdu itu sebelum dilepas ke habitatnya terlebih dulu di pasangi cincin pemancar pada bagian kakinya, dengan harapan keberadaannya terus bisa dipantau.

Burung endemik yang dilepas itu sebelumnya sudah melalui masa adaptasi beberapa hari di TNBB, yakni dengan jalan ditempatkan pada sangkar sistem buka-tutup, tutur Bambang Darmaja.

Ia menjelaskan, populasi burung jalak Bali di habitatnya di TNBB diperkirakan 50-60 ekor.

Sementara di penangkaran sekitar 170 ekor yang tetap dipelihara secara intensif.

Berbagai upaya dilakukan untuk menyelamatkan burung endemik jangan sampai punah seperti nasib Harimau Bali.

Convention on International Trade in Endangered Species (CITES), telah memasukkan spesies Jalak Bali dalam list appendix 1 CITES atau masuk dalam kategori satwa yang terancam punah.

Oleh sebab itu berbagai upaya dilakukan untuk penyelamat burung endemik sekaligus meningkatkan populasi burung unik itu.

Dengan jumlah 200 ekor populasi di alam bebas, maskot fauna Bali itu diharapkan dapat berkembangbiak dengan baik. "Kita harapkan burung Jalak Bali berkembang terus di habitatnya maupun penangkaran, harap Bambang Darmaja.
(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009