Sungailiat, Bangka (ANTARA News) - Direktur Utama PT Timah Tbk, Wachid Usman, menyatakan optimistis bisa mengembalikan kejayaan badan usaha milik negara itu sebagai penyuplai timah terbesar dunia.

"Saya optimistis kejayaan PT Timah akan kembali seperti pada tahun 2007, dimana perusahaan mampu mencapai pendapatan Rp9,542 triliun dengan laba bersih Rp1,784 triliun," katanya di Sungailiat, Jumat.

Ia mengatakan, pada tahun 2008 pendapatan Timah turun menjadi Rp9,053 triliun dari Rp9,542 triliun pada 2007.

"Pada tahun 2009 diperkirakan akan mengalami penurunan kembali jika dilihat dari harga timah dipasar dunia yang hanya mencapai 13 ribu dolar AS per ton dari sebelumnya mencapai angka 18 ribu dolar AS per ton," jelasnya dengan tidak mau menyebutkan pendapatan perusahaan dengan alasan menunggu hasil Rapat Umum Pemenggang Saham (RUPS).

PT Timah, katanya, makan mengumumkan pendapatan dan laba bersih 2009 setelah RUPS yang waktunya belum ditentukan.

Volume produksi PT Timah tahun ini hanya sekitar 46 ribu ton dengan penjualan sekitar 90 ribu ton.

"Besarnya jumlah penjualan jika dibandingkan dengan volume produksi karena kami masih menyimpan cadangan timah yang sebelumnya belum dijual," katanya.

Wahid Usman mengakui, dengan terus menurunya harga timah di pasar dunia, dirinya sempat gamang memimpin perusahaan penyuplai timah tersebasar di dunia, setiap dekade kondisi ini terus terjadi.

"Kondisi harga timah yang terus menurun ini lah yang menyembabkan saya gamang mempimpin perusahaan BUMN yang sudah go pablik," katanya.

Meskipun demikian jelasnya, pihaknya tetap optimis dengan melakukan berbagi upaya guna memulihkan kembali kejayaan PT. Timah dengan berbagai strategi yaitu peningkatan efesiensi.

"Efesiensi yang kami lakukan adalah menempuh blok sistem di wilayah pertambangan darat," ujranya.

Dia mengatakan, blok sistem adalah suatu area yang luasnya kira - kira 20 sampai 50 hektar yang dikelilingi oleh bandar atau parit, cara ini untuk mengetahui kejelasan lokasi pertambangan.

"Parit yang dibuat disekitar wilayah pertambangan selain untuk mengetahui kejelasan wilayah penambangan juga berfungsi sebagai pengamanan serta mencegah dampak lingkungan," katanya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010