Jakarta (ANTARA) - Manajer pelatih tim nasional Indonesia Shin Tae-yong menegaskan bahwa dirinya tidak berencana untuk memanggil pesepak bola yang bukan keturunan Indonesia ke tim nasional U-19 yang disiapkan menuju Piala Dunia U-20 tahun 2021.

"Saya sama sekali tidak memiliki pemikiran ke arah sana," ujar Shin usai memimpin latihan timnas U-19 di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis.

Juru taktik asal Korea Selatan itu menyebut bahwa dirinya hanya memantau pemain-pemain di luar negeri yang memiliki garis keturunan Indonesia.

Baca juga: Shin Tae-yong panggil Elkan Baggott karena postur
Baca juga: Shin Tae-yong akui minta Jack Brown bergabung ke TC timnas U-19


Dari antara mereka, Shin sudah memanggil dua orang ke skuatnya yaitu Elkan Baggott dan Jack Brown. Keduanya mendapatkan darah Indonesia dari sang ibu.

"Saya mencari pemain yang berdarah Indonesia karena itu penting untuk perkembangan sepak bola di sini, agar levelnya dapat meningkat. Saya juga membutuhkan pemain-pemain tersebut karena kami akan tampil di Piala Dunia," kata pria yang melatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu.

Menurut Shin, kriteria pemain berdarah Indonesia di luar negeri yang masuk dalam pantauannya adalah mereka yang memliki kualitas dan postur yang bagus.

Jika memungkinkan, dia ingin di timnas U-19 setidak-tidaknya ada satu pemain keturunan Indonesia di setiap posisi.

"Saya mencari untuk semua posisi baik itu penyerang, gelandang, pemain bertahan. Kami akan terus memantau pemain-pemain itu sambil TC di luar negeri," tutur Shin.

Baca juga: Shin Tae-yong pulangkan 11 pemain timnas U-19
Baca juga: PSSI : Shin Tae-yong pilih semua pemain tim nasional


Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri menegaskan bahwa semua pemain yang mengisi skuat timnas, termasuk timnas U-19, merupakan pilihan langsung Shin Tae-yong.

PSSI, kata Indra, tidak ikut campur dalam pemilihan maupun penentuan pemain skuat berjuluk Garuda.

"Kalau memang Shin membutuhkan pemain keturunan Indonesia dari luar negeri, dia pasti memberitahukan ke saya. Setelah itu kami akan membicarakan ke PSSI untuk melihat apakah secara regulasi pemain tersebut tidak ada masalah. Kalau semua beres, kami akan memanggil mereka," ujar Indra.

Sebanyak tiga klub Liga 1 Indonesia 2020 diketahui tengah menjajal kemampuan beberapa pemain Brazil berusia sekitar 19 tahun.

Arema FC mendatangkan Hugo Guilherme Corre Grillo dan Pedro Henrique Bartoli, lalu Persija menguji coba Thiago Apolina Pereira dan Maike Henrique Irine De Lima, sementara Madura United menyeleksi Robert Junior Rodrigues Santos.

Berkembang kabar para pemain tersebut akan dinaturalisasi menjadi WNI untuk kepentingan Piala Dunia U-20 tahun 2021.

Baca juga: PSSI: Kedatangan pemain belia Brazil ke klub tidak terkait timnas
Baca juga: Shin Tae-yong pastikan timnas U-19 jalani pemusatan latihan di Kroasia


PSSI sendiri menolak dikaitkan dengan para pemain asing tersebut. Dalam pernyataan resminya, PSSI menyatakan bahwa kebijakan untuk menghadirkan pemain-pemain muda Brazil itu menjadi keputusan klub dan tidak ada hubungannya dengan PSSI atau pun tim nasional.

Timnas U-19 diproyeksikan untuk berlaga di Piala Dunia U-20 tahun 2021. Akan tetapi, sebelum ke sana, timnas U-19 akan berkompetisi di Piala Asia U-19 2020 yang berlangsung di Uzbekistan pada 14-31 Oktober 2020.

Saat ini timnas U-19 mengikuti pemusatan latihan (TC) di Jakarta, yang rangkaian kegiatannya telah dimulai sejak 23 Juli 2020. Rencananya, pada akhir Agustus 2020, TC itu akan dilanjutkan di Kroasia.

Baca juga: Shin Tae-yong beri timnas U-19 libur empat hari
Baca juga: PSSI: Piala Asia U-16 dan U-19 masih sesuai jadwal

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020