Rio De Janeiro (ANTARA) - Jumlah kematian COVID-19 yang dilaporkan di Amerika Latin mencapai 250.000 lebih pada Kamis (20/8), saat virus tersebut terus mendera kawasan itu, yang telah menjadi wilayah paling parah di dunia yang terdampak pandemi.

Tonggak kelam itu dilalui ketika Brazil melaporkan 1.204 kematian akibat COVID-19 dalam 24 jam terakhir, menurut Kementerian Kesehatan Brazil.

Selama sepekan, kawasan tersebut mencatat lebih dari 3.000 kematian per hari. Berdasarkan hitungan Reuters, jumlah infeksi COVID-19 harian terus melonjak di Peru, Kolombia dan Argentina.

Brazil sedang memerangi wabah terbesar kedua di dunia, setelah Amerika Serikat, dengan total 112.000 lebih kematian COVID-19 di negara terbesar Amerika Latin tersebut.

Presiden Brazil Jair Bolsonaro menuai kritikan pedas dari para pakar kesehatan atas penanganannya terhadap krisis tersebut. Ia telah meremehkan bahaya virus, menolak perlunya menjaga jarak fisik, dan mendesak agar usaha ekonomi kembali dibuka.

Namun, ada secercah harapan bahwa kondisi terparah wabah di Brazil kemungkinan berakhir, dengan Kementerian Kesehatan menyebutkan pada Rabu (19/8) bahwa penyebaran virus corona mungkin sedang melandai.

Sumber: Reuters

Baca juga: Amerika Latin sumbang 30 persen kematian global akibat COVID-19

​​​​​​​Baca juga: Amerika Latin catat jumlah kematian akibat COVID-19 tertinggi di dunia
​​​​​​​
Baca juga: Angka kematian COVID-19 Peru tertinggi di Amerika Latin

 

Presiden dorong kolaborasi  ASEAN melawan COVID-19

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020